Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rexy: Perjuangan Berat Untuk Kembalikan Tradisi Emas Olimpiade

Kompas.com - 08/10/2014, 09:49 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Peraih medali emas Olimpiade Atlanta Rexy Mainaky mengatakan saat ini merupakan perjuangan berat sulit untuk mengembalikan  tradisi meraih medali emas olimpiade karena sebagian besar atlet terlempar dari rangking dunia.

 "Indonesia sebagai negara bulu tangkis kini sulit untuk bicara emas untuk setiap perhelatan olimpiade, tapi untuk hanya sekadar medali (perak dan perunggu, red) masih ada peluang," kata Rexy di Jakarta, Rabu (8/10/2014).

Bulu tangkis Indonesia telah mempersembahkan medali emas sejak bulu tangkis pertamakali dipertandingkan pada Olimpiade Barcelona (1992). Hingga Olimpiade Beijing 2008, bulu tangkis dapat mempertahnakan tradisi emas ini melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan. Sayang pada Olimpiade London 2012, Indonesia bahkan gagal memperoleha satu medali pun dari cabang bulu tangkis.

Menurut Rexy yang kini menjabat Kabin Binpres PP PBSI, kelemahan Indonesia terletak pada kualitas atlet. Sejumlah atlet yang produktif (20-30 tahun) terbilang tidak sebaik generasi sebelumnya.   Menurutnya, hal ini juga dipengaruhi faktor eksternal yakni munculnya negara kekuatan baru bulu tangkis seperti Thailand, India, Spanyol, Jepang, dan China Taipeh.

 "Sulit untuk berharap pada generasi saat ini, tapi untuk pemain lapis ketiga yang saat ini sedang digodok di Pelatnas, justru sebaliknya. Jika benar-benar dibina, bisa jadi Indonesia akan sapu bersih emas pada Olimpiade 2020," kata dia.

Ia menambahkan PBSI harus melakukan terobosan dalam pembinaan dan pelatihan atlet sehingga mampu mengejar ketertinggalan dari Korea dan Tiongkok.
 
Pemerintah, PBSI, dan kalangan swasta juga harus bersinergi dalam mengembangkan industri olahraga sehingga muncul suatu liga profesional bulu tangkis yang dapat dijadikan sarana peningkatan kualitas atlet.

"Tidak bisa lagi berpikir, saya latihan begini jadi atlet muda juga harus begini. Zaman sudah berubah, mau tidak mau harus menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan industri olahraga," kata dia.

Di peringkat dunia, sektor tunggal putra hanya Tommy Sugiarto yang mampu menembus sepuluh besar rangking BWF dengan berada pada urutan ke-5.   Wakil Indonesia lainnya pada rangking BWF yakni pada nomor ganda putra melalui pasangan Hendra Setiawan/M Akhsan yang berada pada urutan kedua, dan nomor ganda putri atas nama Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang berada urutan ke-10.

Sementara, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berada pada urutan ke-4 rangking BWF untuk nomor ganda campuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Internasional
Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Liga Champions
Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Badminton
AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

Liga Italia
Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Olahraga
Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Liga Indonesia
3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Liga Indonesia
Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Liga Champions
Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Liga Inggris
Piala Asia U23, STY Sebut Timnas Indonesia Dibuat Tak Nyaman Jelang Vs Qatar

Piala Asia U23, STY Sebut Timnas Indonesia Dibuat Tak Nyaman Jelang Vs Qatar

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Qatar, Reaksi Ivar Jenner Usai Kartu Merah Kontroversial

Timnas U23 Indonesia Vs Qatar, Reaksi Ivar Jenner Usai Kartu Merah Kontroversial

Timnas Indonesia
Top Skor Liga Inggris: Cole Palmer-Haaland Teratas dengan 20 Gol

Top Skor Liga Inggris: Cole Palmer-Haaland Teratas dengan 20 Gol

Liga Inggris
Prediksi Skor Barcelona Vs PSG Leg Kedua 8 Besar Liga Champions

Prediksi Skor Barcelona Vs PSG Leg Kedua 8 Besar Liga Champions

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com