Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sukacita Korea Utara Datang dari Korea Selatan...

Kompas.com - 29/09/2014, 22:00 WIB

INCHEON, KOMPAS.com — Penampilan atlet Korea Utara pada Asian Games XVII di Korea Selatan telah meninggalkan "ekstasi sukacita" bagi warga Korea Utara.

Pengakuan itu tertuang dalam media Pemerintah Korea Utara, KCNA, Senin (29/9/2014). Menurut KCNA, ajang ini telah menjadi topik terpanas di kalangan generasi muda Korea Utara.

Hingga Minggu (28/9/2014), Korea Utara telah mendapatkan 8 medali emas, 8 perak, dan 9 perunggu. Atlet angkat besi negara ini juga telah memecahkan rekor dunia, bersamaan dengan kemenangan yang masih berlanjut pada cabang sepak bola dari tim putra ataupun putrinya.

"Prestasi mereka telah membawa warga di Pyongyang dan bagian lain dari negara itu ke perayaan besar," tulis KCNA. Tulisan berjudul "Pyongyang in Ecstasy of Joy in Asian Games News" mengutip pernyataan salah satu mahasiswa negara itu bahwa Asian Games sudah menjadi topik utama pembicaraan di kalangan mahasiswa.

Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada KCNA bahwa istrinya "larut dalam sukacita" ketika tim sepak bola perempuan Korut mengalahkan Vietnam 5-0. "Aku juga ingin menari kegirangan ... mulai dari kebangkitan angkat besi oleh Om Yun-Chol dan Kim Un-Guk (yang memecahkan) rekor dunia," bunyi kutipan dari pejabat itu. 

"Masyarakat dunia terpukau pada kemajuan olahraga (Korea Utara), yang berkembang pesat di bawah perhatian besar ... Kim Jong-Un," kata seorang profesor perguruan tinggi Pyongyang yang dikutip KCNA, merujuk pada pemimpin negara itu.

Sebagaimana pemberitaan sebelumnya di media Korea Utara, tulisan ini pun tetap tak menyebutkan lokasi penyelenggaraan Asian Games ini. Korea Utara dan Korea Selatan sampai hari ini masih berstatus perang. Pada 1953, kedua Korea hanya melakukan gencatan senjata untuk mengakhiri Perang Korea, tanpa pernah ada perjanjian damai.

Pada Asian Games 2014, Korea Utara mengirimkan 273 atlet, pelatih, dan ofisial. Kehadiran mereka berada di bawah pengawasan ketat, baik dari pengawal Korea Utara maupun intelijen Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com