Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telapak Tangan Memerah Bukan Alasan Gagal Raih Emas atau Perak

Kompas.com - 22/09/2014, 12:56 WIB
INCHEON, KOMPAS.com — Sambil memperlihatkan telapak tangan kanannya yang lecet memerah, Eko Yuli Irawan terduduk saat diwawancarai wartawan setelah merebut medali perunggu Asian Games 2014, Minggu (21/9/2014) malam, di Incheon, Korea Selatan.

"Ini bukan alasan saya tidak mampu meraih emas atau perak," kata lifter kelahiran Lampung, 24 Juli 1989, itu. Eko menceritakan bahwa telapak tangannya sedikit lecet dan memerah ketika melakukan pemanasan jelang angkatan clean and jerk.

"Waktu saya pemanasan di belakang untuk clean and jerk, telapak tangan saya sedikit terganggu, tetapi tidak terlalu masalah saat saya pergunakan untuk angkatan," kata peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012 tersebut.

Putra dari pasangan Saman dan Wastiah itu kalah bersaing melawan atlet Korea Utara (Kim Un Guk) dan Tiongkok (Chen Lijun), yang masing-masing merebut medali emas dan perak pada pertandingan di kelas 62 kg putra.

"Mereka memang masih jauh lebih baik dari saya. Kim itu juara olimpiade dan Chen Lijun itu juara dunia, tetapi saya puas bisa meraih perunggu pada Asian Games ini," ungkap peraih emas pada SEA Games Thailand 2007, Laos 2009, dan Indonesia 2011 tersebut.

Eko Yuli menyatakan masih punya ambisi untuk membuktikan bahwa dirinya layak menjadi legenda olahraga angkat besi dengan memenangi Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

"Ambisi saya adalah olimpiade di Brasil nanti. Saya ingin menciptakan sejarah, tetapi apa yang saya angankan itu tidak semudah membalik tangan. Pesaing saya juga semakin kuat," tambah suami Masitah tersebut.

Sehari sebelum Eko Yuli, Sri Wahyuni mempersembahkan medali perak untuk Indonesia di nomor 48 kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com