Daud Yordan
Pemegang dua kejuaraan dunia IBO kelas bulu dan kelas ringan ini ternyata tak pernah bermimpi menjadi atlit tinju dunia seperti sekarang ini. Daud, berasal dari Kayong Utara Kalimantan Barat, saat ini tinggal bersama keluarga kecilnya di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Daud dulunya berasal dari keluarga sangat miskin, masa kecilnya hobi berkelahi, hingga sang kakak, Damianus Yordan membawanya serta untuk menumpang hidup di rumah seorang pemilik sasana tinju. Keahlian Daud "berkelahi" diarahkan ke olahraga tinju. Sebelumnya sang kakak juga sudah menekuni olahraga tinju terlebih dahulu. Rupanya bakat Daud yang diarahkan tersebut menggiringnya menjadi petinju kelas amatir, hingga ia ditarik oleh sekolah atlit Ragunan. Prestasinya terus membaik hingga ia menjadi petinju profesional dan menjadi Juara Dunia. Ia menjadi satu-satunya petinju Indonesia yang meraih dua gelar kejuaraan yang berbeda, di kelas bulu dan kelas ringan.
Daud dan kakaknya membangun sasana tinju sederhana di Kayong Utara, Kalimantan Barat. Selain berlatih setiap hari di pagi dan sore, ia dan Damian menularkan semangat juara pada anak-anak yang tidak mampu di desanya, namun memiliki kemauan dan bakat untuk berlatih tinju.
Satu cerita menarik, di jaman kecilnya, jangankan memiliki televisi, untuk menonton saja sangat sulit karena desanya terpencil dan keterbatasan kedua prangtuanya yang hanya berprofesi sebagai petani serabutan. Namun sang ibu berkata, jangankan menonton TV, masuk TV pun suatu saat kamu bisa. Dari situlah ia semangat mewujudkan mimpi, dan terwujud. Bagi Daud, olahraga adalah pilihan terbaik menjalani hidup. Dan melalui tinju, Daud dan kakaknya Damianus, bisa merubah kehidupan. (adv)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.