LONDON, KOMPAS.com - Bintang tenis Andy Murray mendukung kemerdekaan negara asalnya, Skotlandia. Sebelumnya, ia selalu menolak pembicaraan mengenai kemerdekaan Skotlandia dari Kerajaan Inggris.
Pada pagi hari sebelum penentuan nasib Skotlandia pada pemungutan suara referendum nasional, Kamis (18/9/2014), Murray menulis di akun Twitter yang tidak hanya bisa dibaca para pengikutnya yang berjumlah sekitar 2,7 juta, tapi juga oleh umum. Pemain berusia 27 tahun itu sendiri tengah tinggal di London sehingga tak ikut pemungutan suara.
"Hari bersejarah buat Skotlandia hari ini. Tak ada kampanye negatif sebelumnya dan tak ingin membahas masalah ini. Senang melihat hasilnya. Mari lakukan," tulis Murray, yang menyumbang emas tunggal putra buat Britania Raya di Olimpiade London 2012.
Dalam wawancara dengan majalah Times beberapa waktu lalu, Murray mengaku, "Saya bangga jadi orang Skotlandia, tapi saya juga bangga jadi orang Britania. Saya tak melihat ada kontradiksi di situ."
Ketika nasionalis Alex Salmond mengibarkan bendera Skotlandia setelah Murray menjadi juara Wimbledon 2013, pemain yang sempat mencapai peringkat kedua dunia itu berkomentar, "Saya sudah bermain untuk Britania Raya sejak berusia 11 tahun. Banyak orang melupakan hal itu."
Rakyat Skotlandia akan memutuskan apakah negara itu akan tetap menjadi bagian dari Inggris Raya atau menjadi negara independen hari ini. Setiap penduduk diminta menjawab "Ya" atau "Tidak" atas pertanyaan "Haruskah Skotlandia menjadi negara independen?"
Total pemilih 4.285.323 orang dan disediakan 2.608 tempat pemungutan di seluruh Skotlandia mulai pukul 07.00-22.00. Hasil pemilihan akan diumumkan pada Jumat pagi.(Bolanews)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.