SEOUL, Kompas.com - Ketua Dewan Olimpik Asia (OCA), Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah meminta maaf setelah terjadinya insiden pelecehan seksual yang dilakukan ofisial kontingen Iran di ajang Asian Games Incheon, Korea.
Ofisial Iran ini dituduh melakukan pelecehan terhadap seorang anggota panitia Asian Games di stadion sepakbola. Rabu (17/9/2014) ini terjadi insiden kedua saat seorang pemain sepakbola Palestian mendapat tuduhan melakukan hal serupa di perkampungan atlet.
Al-Sabah mengatakan pihaknya langsung melakukan tindakan meminta ofisial Iran tersebut untuk pulang. Ofisial tersebut, Amereh Ahmad sebelumnya telah dijatuhi hukuman larangan berada di tempat-tempat berlangsungnya kegiatan Asian Games, termasuk perkampungan atlet dan hotel.
"Kami menyesal di awal Asian GAmes justru terjadi hal seperti ini,"kata Al-Sabah. "Kami langsung melakukan tindakan. Sekarang semua orang mengerti hal-hal ynag melanggar hukum dan batas-batas yang tidak boleh mereka langgar."
OCA mengakui telah meminta ofisial Iran untuk pulang. Namun OCA menyebut tidak ada sentuhan fisik dalam kasus ofisial Iran ini, namun pelecahan dilakukan dengan kata-kata. "Kami samasekali tidak memberi toleransi pada setiap kasus pelecehan seksual di Asian Games, Incheon, Korea," demikian pernyataan tertulis OCA.
Polisi Korea Selatan Selasa mengatakan Amereh mengaku telah menyentuh wanita panitia pelaksana tersebut namun tidak tahu bahwa tindakannya tersebut melanggar hukum Korea.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.