Meski tak lagi atletis, Koo masih bisa menghadirkan serangan mematikan. Bahkan, pria 28 tahun tersebut sesekali melakukan jumping smash yang tak bisa dihadang lawan. Koo/Tan menguasai gim pertama dan menang dengan cukup mudah.
Gim kedua berjalan jauh lebih menarik. Setelah dua kali imbang di awal, ganda Tiongkok mulai melejit dan meninggalkan Koo/Tan hingga 12-6. Koo mulai terlihat kelelahan, dan tak ada lagi serangan-serangan setajam pada gim pertama.
Sebaliknya, pasangan Tiongkok yang masih berusia 18 tahun dan 19 tahun, berkali-kali melancarkan serangan tajam. Namun, Koo/Tan tak mudah dikalahkan. Mereka boleh kalah muda dan kalah tenaga, tetapi pasangan beda usia dua tahun ini punya segudang pengalaman yang jadi senjata untuk keluar dari tekanan.
Dengan pertahanan rapat dan permainan ulet, mereka membuat ganda Tiongkok berulang kali melakukan kesalahan sendiri. Koo/Tan mengejar hingga 17-17 lalu berbalik unggul. Pasangan yang sama-sama lahir pada 18 September ini akhirnya menyudahi laga 34 menit tersebut dengan kemenangan.
Koo dan Tan sebenarnya tak lagi menjadi pasangan. Maret lalu, Koo mundur dari tim nasional dan bergabung dengan salah satu klub profesional di Thailand. Sejak itu dia lebih banyak berkonsentrasi sebagai pelatih.
Namun, poin pasangan ini masih cukup besar dan bisa mengantar mereka ke Kejuaraan Dunia tahun ini. Dengan persiapan yang tidak bisa dikatakan cukup, mereka berangkat ke Kopenhagen.
Hasilnya, kini mereka berada di babak ketiga dan akan menghadapi Lee Seng Mu/Tsai Chi Hsin (Taiwan), yang sebelumnya mengalahkan ganda Malaysia lainnya, Goh V Shen/Lim Khim Wah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.