Indonesia mengirimkan dua tim untuk bersaing dengan para pevoli pantai terbaik se-Asia. Mereka adalah Koko Prasetyo Darkuncoro/Ade Candra Rachmawan dan Dian Putra Santoso/Fachriansyah. Koko/Candra diharapkan bisa memenuhi target masuk final.
"Targetnya sih final. Tim pelatih ingin mereka masuk final, meskipun lawannya berat-berat," kata pelatih Andy Ardiansyah saat ditemui Kompas.com di lapangan ABC Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (20/08/2014).
Kekuatan voli pantai di Asia sudah merata. Pesaing bisa datang dari mana saja. "Qatar banyak ambil pemain dari Brasil. Belum lagi ada Tiongkok dan Kazakhastan. Tim-tim dari Iran dan Oman juga bisa jadi kerikil-kerikil berbahaya, tidak tetebak," ujarnya.
Salah satu celah yang masih harus diperbaiki di tim voli pantai Indonesia adalah kerja sama atau team work. Koko dan Candra yang akan jadi tumpuan utama Indonesia memiliki kemampuan individu yang bagus. Namun, mereka masih harus meningkatkan kerja sama tim.
"Kita perbanyak kerja sama tim, baik pertahanan maupun serangan. Pokoknya semua yang bersangkutan dengan tim. Tidak ada individu lagi," tambah Andy.
Prestasi terbaik voli pantai Indonesia di Asian Games adalah perak pada 1998 di Bangkok (Agus Salim/Irilkhun Shofanna) dan 2002 di Busan (Agus/Koko). Empat tahun lalu di Guangzhou, Koko yang masih berpasangan dengan Andy terhenti di perempat final setelah dikalahkan duet Jepang, Kentaro Asahi/Katsuhiro Shiratori, 0-2 (19-21, 12-21).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.