Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricky/Rexy Berbagi Kisah Susah pada Awal Karier

Kompas.com - 10/07/2014, 17:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Peraih medali emas ganda putra Olimpiade Atlanta 1996, Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky, berbagi kisah-kisah inspiratif seputar perjalanan karier mereka di bulu tangkis kepada para siswa sekolah menengah pertama yang tergabung dalam gerakan sosial Sabang Merauke.

Acara ini dilangsungkan pada kunjungan Sabang Merauke ke Pelatnas Cipayung, Kamis (10/7) pagi.
 
Ricky/Rexy mengawali kisah dari awal ketertarikan mereka dengan olahraga tepok bulu. Rexy yang lahir di Ternate, Maluku, ternyata dulu lebih tertarik dengan sepak bola. Ia menggeluti bulu tangkis sebagai hobi semata. Meskipun tak mampu membeli sepatu dan harus main bertelanjang kaki, Rexy kecil tetap gigih. Prestasi pula yang membawanya terbang ke ibu kota Jakarta dan bergabung dengan sekolah olahraga Ragunan.

Sampai di Jakarta, bukan berarti perjuangan Rexy jadi lebih mudah. Banyaknya pesaing membuat Rexy harus kerja keras dua kali lipat untuk mengalahkan rival-rivalnya.
 
"Kalau orang lain latihan sehari dua kali, saya bisa empat kali sehari. Saya juga pernah menjalani latihan dari Depok–Ancol, berangkat jam 5 pagi, latihan seharian, dan kembali ke Depok pada jam 2 pagi, ini saya jalani setiap hari," cerita Rexy.
 
Usaha Rexy membuahkan hasil. Ia pun dipanggil untuk bergabung ke Pelatnas Cipayung saat ia memasuki usia 23 tahun. Rexy lantas berlatih giat dan tidak membuang kesempatan yang datang kepadanya. Selain kerja keras, Rexy juga berbagi tips menuju sukses, yaitu tekun dan memiliki tujuan.
 
Di Pelatnas Cipayunglah Rexy akhirnya bertemu dengan Ricky. Keduanya dipasangkan oleh sang pelatih yang juga legenda hidup bulu tangkis Indonesia, yaitu Christian Hadinata, dan menjadi salah satu pasangan ganda putra yang ditakuti dunia dengan segudang gelar di kejuaraan terbuka, All England, Piala Thomas, dan sebagainya.
 
Ricky pun ternyata punya cerita yang sama dengan Rexy. Ia juga awalnya lebih tertarik dengan sepak bola. Namun, kejayaan nama-nama besar seperti Rudy Hartono dan Liem Swie King membuat Ricky makin mantap di bulu tangkis. Mantan pemain yang berasal dari Bandung, Jawa Barat, ini terinspirasi ingin mengekor sukses Rudy dan Swie King.
 
"Dari kecil, saya kalau diminta isi biodata pasti nulisnya mau jadi juara dunia. Berawal dari keinginan, harapan dan cita-cita inilah saya kemudian mendapat kesempatan untuk masuk klub bulu tangkis. Tak sampai di situ, tiap atlet pasti inginnya jadi bagian tim nasional. Saya juga mau masuk pelatnas," kata Ricky.
 
"Sampai di pelatnas, bulu tangkis bukan cuma jadi hobi lagi, tapi jadi profesi dan pekerjaan saya. Saya juga sudah membawa nama negara, rasanya luar biasa sekali," ungkap Ricky.
 
Ricky juga mengatakan bahwa menjadi atlet nasional bukanlah hal yang mudah. Menghuni pelatnas selama kurang lebih 15 tahun dan menjalani rutinitas yang sama setiap hari tentunya kadang menimbulkan rasa jenuh.
 
"Pasti ada rasa bosan karena tiap hari latihan terus. Jadi atlet memang tidak mudah, banyak pengorbanannya seperti jenuh, jauh dari keluarga, meninggalkan masa remaja karena rutinitas kami berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Oleh karena itu, kita harus bisa menikmati apa yang kita kerjakan sehingga hasilnya bisa maksimal," ujar Ricky.
 
Tak jarang Ricky/Rexy mendapat aplaus dari para siswa saat menceritakan kisah suksesnya. Cerita ini ternyata sangat menggugah semangat para siswa yang datang dari daerah-daerah di seluruh Indonesia tersebut. Ditambah lagi, Ricky/Rexy kemudian berbagi ilmu lewat sesi coaching clinic.
 
"Senang sekali saya bisa belajar bulu tangkis langsung dari ahlinya, apalagi saya bercita-cita mau jadi atlet. Saya jadi mendapat semangat, selama ini saya latihannya belum sungguh-sungguh. Selain itu saya juga jadi tahu bahwa menjadi atlet itu ternyata tidak gampang," ujar Umi Kalsum, siswi kelas 3 SMPN 5 Satap Silat Hulu, Kalimantan Barat.
 
Umi yang ternyata pernah menjadi juara kompetisi bulu tangkis antar-sekolah dasar di daerahnya juga takjub ketika diajak berkeliling melihat fasilitas di Pelatnas Cipayung.
 
"Keren banget! Di sini ada kolam renang dan semua fasilitas gratis buat atlet, bagus sekali. Semoga saya mendapat kesempatan untuk berkunjung lagi ke Pelatnas Cipayung," ujar penggemar Taufik Hidayat dan Simon Santoso ini menambahkan. (/*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com