JAKARTA, Kompas.com - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengadakan sosialisasi program anti doping kepada para atlet bulutangkis Indonesia.
Acara yang berlangsung di Pelatnas Cipayung, Selasa (8/7) ini dipandu oleh Andy Hines-Randle (Events Officer BWF) dan Bambang Roedyanto (Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI) dan dihadiri oleh seluruh atlet, pelatih pelatnas, serta perwakilan atlet top level dari beberapa klub.
"Acara ini berisi sosialisasi dari BWF mengenai program anti doping. Kali ini BWF menjelaskan secara langsung kepada para atlet dan pelatih seperti apa aturannya," kata Bambang Roedyanto di Pelatnas Cipayung.
"Kami juga mau melihat sejauh mana pengetahuan atlet tentang anti doping, apa yang boleh apa yang tidak boleh. Jadi sebagai pemain lebih tahu, mengerti dan menjalani aturan itu," tambah Rudy.
Sosialisasi program berisi informasi lengkap seputar program anti doping, mulai dari jenis pelanggaran, ketentuan test doping, laporan keberadaan atlet, hingga sanksi yang bisa dijatuhkan kepada atlet jika terbukti menggunakan doping.
Pada acara ini juga dijelaskan kepada atlet bahwa test doping dapat dilakukan saat mengikuti turnamen dan saat tidak mengikuti turnamen. Untuk top players rangking 1-12 dunia (sektor tunggal) dan rangking 1-6 dunia (sektor ganda) dipastikan masuk dalam daftar target pemain yang akan ditest doping, sehingga mereka harus stand by dalam waktu 365 hari dalam setahun untuk sewaktu-waktu diminta menjalani test.
"Sosialisasi program anti-doping sangat berguna buat atlet. Pengetahuan ini membuat kami lebih berhati-hati dan tidak menganggap sepele, kalau sakit minum obatnya tidak boleh sembarangan," ujar Bellaetrix Manuputty, atlet tunggal putri.
Program ini sangatlah penting untuk diketahui, dimengerti dan dipatuhi oleh atlet, karena hal ini sangat berkaitan dengan masa depan si atlet itu sendiri. Pada kesempatan yang sama, BWF juga membagikan kuesioner kepada para atlet untuk menguji sejauh mana pengetahuan atlet tentang program anti doping. (/*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.