Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mexican Waves dan Konser Salam 2 Jari

Kompas.com - 06/07/2014, 17:33 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Dalam acara "Konser Salam 2 Jari" di Gelora Bung Karno, Senayan, Sabtu (05/07/2014) lalu, aksi Mexican Waves yangt dilakukan para pengunjung di tribun menjadi atraksi tersendiri.

Para pengunjung yang memenuhi tribun bawah stadion Gelora Bung Karno Senayan ini tak henti-hentinya melakukan Mexican waves berupa  alunan gelombang para penonton yang tak terputus sepanjang dua jam. Setiapkali gelombang ini bergerak selalu mendapat sambutan acungan dua jari dari para penonton yang berada di tengah lapangan.

Mexican waves merupakan bagian dari atraksi yang pertamakali muncul di pertandingan liga sepakbola Amerika dan bisbol negara tersebut pada awal dekade 1970-an.  Gerakan ini digagas oleh para  pelaku cheerleader di kalangan perguruan tinggi Amerika. Mereka merancang gerakan naik dan turun yang kemduian ditularkan pada para kolega mereka yang menjadi pendukung di tribun.

Gerakan ini kemudian  mewabah di pertandingan-pertandingan olah raga tingkat perguruan tinggi di Amerika. Sementara untuk sepakbola, gelombang manusia ini baru dikenal saat pertandingan final Olimpiade 1984 antara tim Brasil dan Perancis.

Sementara istilah Mexican Waves baru dikenal saat gelombang manusia ini dikenalkan di pertandingan Piala Dunia 1986. Istilah Mexican Waves sendiri  dicetuskan oleh pembawa acara televisi yang kebingungan memberi nama fenomena yang baru di dunia sepakbola tersebut.

Mexican waves mensyaratkan adanya kesamaan rasa dan  perhatian dari para pelakunya.  Aksi ini baru menjadi "hidup" di saat para pelakunya memiliki kesamaan perhatian atau  harapan pada apa yang menjadi titik perhatian bersama.  Keinginan melakukan Mexican waves ini lahir dari keinginan untuk  mememeriahkan atau meramaikan apa yang menjadi titik perhatian bersama yaitu pertandingan olah raga yang tengah berlangsung.

Titik perhatian dan keingian memeriahkan secara bersama inilah yang agaknya ada pada para pelaku kemeriahan di acara "Konser Salam 2 Jari," Sabtu lalu.  Seperti ada  ikatan atau kebersamaan dalam tujuan saat mereka datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan.

Karena itulah mereka yang tidak saling mengenal ini dapat  bergabung untuk berfoto bersama atau sekadar bertegur sapa dengan menunjukkan salam tertentu.  Seperti yang diperlihatkan satu komunitas asal Papua yang datang ke acara tersebut. Mereka dengan terbuka membiarkan orang-orang yang tak mereka kenal untuk ikut berfoto bersama mereka. "Kampanye Pilpres ini kan dimulai dari Papua, jadi kami harus terbuka buat semua orang," kata seorang dari mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com