Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jan O. Jorgensen perlihatkan Tattoo di balik Kaosnya

Kompas.com - 22/06/2014, 00:18 WIB

 

 


JAKARTA, Kompas.com -
Pemain Denmark, Jan O. Jorgensen menorehkan  rajah (tattoo) hewan di bagian dadanya yang memperlihatkan semangat bertarung yang ia miliki.

Jorgensen yang diunggulkan di tempat ke 3 BCA Indonesia Open Super Series Premier ini memperlihatkan tattoo nya setelah mengalahkan unggulan dua asal China, Chen Long di semifinal. Di depan para penponton istora Gelora Bung Karno ini, Jorgensen menang dua gim 21-19, 21-18.

Ini merupakan kemenangna pertama Jorgensen atas Chen Long dalam tujuh pertemuan di antara keduanya. "Terus terang ini pertandingan yang luar biasa. Ini kemenangan pertama saya atas dirinya. Saya harus akui saya merasa sangat didukung oleh penonton Indonesia," kata Jorgensen.

Jorgensen menjadi tunggal putra Denmark kedua yang merasakan final Indonesia Terbuka setelah Peter Gade pada 2011. Bila saat itu Gade dikalahkan Lee Chong Wei di final, Jorgensen kali ini akan berhadapan dengan pemain Jepang, Kenichi Tago.

"Saya pertamakali bermain di Indonesia Open pada 2008 lalu saat masih berusia 18 atau 19 tahun. Saat itu saya mengalahkan Peter Gade," katanya. "Di Indonesia Open tahun ini saya merasa permainan saya semakin mambaik dengan menang untuk pertamkali atas Hu Yun dan Chen Long. Harus saya akui dukungan penonton di sini sangat membantu saya," kata Jorgensen lagi.

Harus diakui, Jorgensen memang memiliki magnet tersendiri buat para penggemar bulu tangkis Istora. Dengan gaya stylish, rambut diikat, janggut dan kaki yang menggunakan decker kesehatan buat kakinya, Jorgensen menjadi tampil beda di antara para pemain bulu tangkis ynag tampil konvensional.

Namun yang paling menarik tentunya rajah yang muncul di balik lengan bajunya dan di bagian dada dan perutnya. "Ini gambar dua hewan yang siap bertarung, seperti spirit yang ingin selalu saya miliki."

Jorgensen mengaku tidak hafal berapa jumlah rajah yang ada di seluruh tubuhnya. "Banyak dna mungkinnakan tambah lagi," katanya. "Namun saya tdiak menganjurkan anda untuk meniru.  Rasanya sakit," kata Jorgensen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com