"Saat ini, sudah tidak ada lagi yang namanya dominasi. Kekuatan tiap negara sudah merata, baik di negara Asia maupun luar Asia. Akan tetapi, bulu tangkis harus tetap milik Asia. Kerja sama ini sebagai salah satu usaha agar Asia tetap mendominasi kekuatan bulu tangkis," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PBSI Anton Subowo dalam jumpa pers di Istora, Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Dalam kerja sama tersebut, ada lima poin yang disepakati. Pertama, program pertukaran atlet muda yang mulai dilaksanakan pada 20 Juni 2014. Kedua, latihan bersama antar tim Indonesia dan Korea yang terdiri dari timnas, tim cadangan, dan tim yunior (U-19, U-17, U-15).
Ketiga, tuan rumah pelatihan harus menyediakan akomodasi, makanan, transportasi, dan fasilitas latihan bagi atlet. Keempat, PBSI dan BKA saling mendukung saat keduanya menyelenggarakan turnamen internasional. Kelima, PBSI dan BKA berkolaborasi dalam hal sport science bulu tangkis di semua level.
"Dengan adanya pertukaran program, pemain muda akan tahu kehidupan atlet Korea. Selain itu, mereka juga bisa belajar budaya setempat," kata Anton.
Selain bekerja sama dengan BKA, PBSI juga berniat menjalin kerja sama dengan Badminton Association of Malaysia (BAM). Sebelumnya, BKA sudah menandatangani nota kesepahaman dengan BAM. Anton menambahkan, nantinya di antara ketiga lembaga tersebut akan terjalin segitiga kerja sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.