"Masalah dirugikan wasit itu biasa. Kita juga dirugikan, kok. Dua pukulan yang seharusnya masuk, dianggap keluar. Dia juga jelas-jelas mengangkat kok, waktu servis juga tangannya naik, tapi tidak fault. Sedangkan kita nyolong servis sedikit, langsung fault," terang Liliyana seusai pertandingan, Selasa (17/6/2014).
Liliyana juga berpendapat bahwa protes ganda Jerman tersebut hanya alasan karena mereka kalah. Menurut dia, dirugikan satu-dua poin itu biasa dan tidak langsung membuat lawannya menang.
Menjalani laga perdana di Indonesia Open kali ini, Tontowi mengaku grogi dengan ramainya penonton di Istora Senayan, Jakarta. Mereka harus bersaing ketat selama tiga gim untuk mendapatkan kemenangan.
Soal lawan, Liliyana mengatakan bahwa saat ini tidak ada negara yang bisa diremehkan lagi di nomor ganda campuran. "Semuanya sudah mulai merata. Kita tidak bisa lagi main-main. Mau lawannya Jerman, Belanda, atau Rusia, semua kuat. Tidak bisa lengah lagi."
Tontowi/Liliyana akan menghadapi pemenang antara ganda Indonesia lainnya, Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika, dan Shin Baek-choel/Jang Ye-na (Korea).