Jokowi dan Prabowo Berjanji Perjelas Status Bonus Atlet

JAKARTA, Kompas.com - Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto menganggap urusan kesejahteraan atlet merupakan faktor penting untuk meningkatkan kembali prestasi olah raga Indonesia yang terus terpuruk.

Hal ini terungkap dalam diskusi olah raga antara dua kubu capres yang ditayangkan stasiun televisi Berita Satu, Jumat (30/05/2014). Kubu Jokowi-JK menampilkan ketua "gerakan Atlet untuk Jokowi-JK," sementara klub Prabowo-Hatta menampilkan mantan pebalap Moreno Soeprapto.

Richard Sam Bera, peraih beberapa medali emas SEA Games dan perunggu Asian Games, menyebut prioritas pemerintahan baru apabila terpilih adalah memnperjelas kesimpangsiuran di dunia olah raga.

"Bukan hanya dari eksekutif, tapi di DPR, teman-teman dari PDI P sudah komit untuk memperjuangkan revisi UU Olah raga Nasional termasuk soal status atlet nasional. Apakah atlet nasional juga memiliki hak-hak seperti abdi negara lainnya?" kata Richard.

Menurut Richard masalah paling besar dari merosotnya perkembangan olah raga Indonesia adalah tidak adanya kejelasan soal dana. "Saat ini dana pembinaan olah raga sedang dibekukan karena adanya edaran KPK soal dibekukannya dana anggaran bansos, sementara olah raga dimasukkan di sana. Akibatnya, mobilitas organisasi olah raga jadi terganggu. Uang pembinaan bulanan atlet dihentikan. Bahkan para atlet yang telah membawa nama harum dengan merebut medali di SEA Games, Desember lalu sampai sekarang belum menerima bonus mereka," kata Richard.

Ia juga menyebut, Jokowi sudah menunjukkan komitmennya pada perkembangan olah raga sejak menjadi walikota Solo. "Pak Jokowi mengatakan dia lebih suka memperbanyak sarana fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti sarana olah raga, ketimbang memberi ijin pembangunan pusat perbelanjaan,"kata Richard lagi.

Sementara Moreno Soeprapto yang merupakan atlet balap nasional menyebut pengembangan olah raga bergerak sejalan dengan visi dan misi Prabowo-Hatta yang ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Pertama tentunya adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Apabila ini berjalan, baik atlet mau pun pengembangan sarana dan prasarana oleh raga dapat berjalan dengan sendirinya," ungkap Moreno.

Menurut Moreno, Prabowo selalu menyebut atlet nasional sebagai patriot. "Karena itu, beliau berjanji bila terpilih, akan ada anggaran khusus buat olah raga. Birokrasi tidak boleh menghambat. Bahkan khusus untuk sepakbola, beliau akan membentuk badan tersendiri, karena sepakbola memang memiliki sifat kekhususan tersendiri," kata Moreno lagi.

Pihak Jokowi-JK memang maju selangkah dalam hal penggalangan dukungan kalangan olah raga. Menurut Richard, pihaknya telah mengumumkan dukungan melalui dua kesempatan. "Dalam acara tersebut kami deklarasikan dukungan dari atlet, mantan atlet dan pengurus olah raga," kata Richard. "Kami lakukan door to door dengan menanyakan orientasi politik mereka. Jadi sifatnya sukarela."

Richard mengklaim telah mendapat dukungan dari sekitar 200 insan olah raga. "Penggalangan dukungan ini berjalan terus hingga jelang pemilihan capres," lanjutnya.

Sementara Moreno menyebut deklarasi kalangan olah raga buat Prabowo-Hatta baru akan dilakukan pekan ini. "Memang tidak ada strategi khusus, tetapi dukungan dari kalangan atlet dan mantan atlet dari pembicaraan informal telah kami dapatkan," katanya.

Di kubu Jokowi-JK terdapat beberapa nama atlet atau mantan atlet seperti Richard Sam Bera, Utut Adianto, Felix dan Labert Sutanto, Gde Siman Sudartawa, Chris John. Sementara di kubu Prabowo berepa nama mantan atlet tercatat yayuk Basuki, Irawati Moerid, Moreno Soeprapto dan Ananda Mikola.