Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greysia Polii Dukung Kaji Ulang Sistem Skor Pertandingan

Kompas.com - 21/05/2014, 22:40 WIB

NEW DELHI, Kompas.com — Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akan mengadakan diskusi mengenai kemungkinan pergantian sistem skor pada Annual Member Forum yang akan digelar di New Delhi, India, Jumat (23/5/2014), bersamaan dengan berlangsungnya ajang Piala Thomas dan Uber 2014.

Pertemuan ini merupakan diskusi formal pertama sejak peraturan sistem skor reli poin (21x3) diperkenalkan oleh BWF pada 2006 lalu. Hal ini dilakukan induk organisasi bulu tangkis dunia ini dengan pertimbangan meningkatkan kualitas turnamen bulu tangkis dari berbagai konteks seperti penggemar, televisi, live streaming, dan tentunya pemain.

“Bulu tangkis adalah olahraga yang terus dikembangkan. Sudah ada beberapa hal yang kami kembangkan, salah satunya adalah adalah sistem skor. Kami rasa ini adalah saat yang tepat untuk mendiskusikan hal ini dengan para anggota,” kata Thomas Lund, Sekretaris Jenderal BWF.

“Pada sesi ini akan diperkenalkan berbagai alternatif sistem skor pertandingan. Kami akan memulai dialog dan konsultasi dengan para anggota mengenai sistem skor yang sekarang kami gunakan dan bagaimana sistem ini dapat dikembangkan sehingga generasi selanjutnya menikmati bulutangkis dengan sistem terbaik,” tambah Lund.

Perubahan sistem skor ini juga menjadi salah satu agenda pada pertemuan Komisi Atlet BWF pada minggu lalu. Pada pertemuan ini, para atlet dimintai masukan mengenai tiga alternatif sistem skor pertandingan sebagai berikut :

1. Dua gim dengan poin 21 (yang digunakan saat ini), gim ketiga hanya dimainkan hingga angka 11 (jika terjadi setting, dua angka akan ditambahkan. Poin kemenangan terakhir di angka 14)
2. Tiga gim dengan poin 15 (setting pada angka 19)
3. Lima gim dengan poin 9 (jika terjadi setting, dua angka akan ditambahkan. Poin kemenangan terakhir di angka 12)

Salah satu dari alternatif ini akan dipilih setelah uji coba di beberapa turnamen serta masukan dari berbagai stake holder.

“Menurut saya, mengkaji ulang sistem skor ini adalah suatu inisiatif yang bagus. Karena semua ini dimaksudkan untuk membuat bulu tangkis lebih populer dan makin digemari. Kami sebagai atlet mendukung adanya rencana ini,” ujar Greysia Polii, atlet ganda putri Indonesia yang juga anggota Komisi Atlet BWF.

“Saat ini semua alternatif pilihan sistem skor masih akan digodok lagi dan dipilih yang terbaik berdasarkan masukan dari atlet dan berbagai stake holder lainnya. Kalau saya pribadi sih lebih memilih opsi pertama atau kedua,” tambah pemain berdarah Manado ini.

Selain itu, BWF juga memperkenalkan sistem baru dalam pengundian babak perempat final di Piala Thomas dan Uber 2014. Tak hanya mengundi para runner up grup untuk menentukan juara grup mana yang akan dihadapi, tetapi susunan juara grup di perempat final juga ditentukan dari peringkat negara tersebut.

Misalnya saja, tim Thomas Tiongkok yang menempati ranking pertama, tidak akan bertemu dengan tim Thomas Indonesia di babak semifinal karena tim Merah Putih duduk di ranking kedua. Kedua negara berpeluang untuk berjumpa di partai puncak. Adapun negara yang menempati ranking ketiga dan keempat juga akan diundi lagi, siapa yang akan menghadapi Tiongkok dan Indonesia, sehingga menutup kemungkinan untuk memilih lawan.

Adapun peringkat masing-masing negara ditentukan dari akumulasi poin tiga pemain tunggal serta dua pasangan ganda dengan ranking tertinggi berdasarkan daftar ranking yang dirilis BWF per 15 Mei 2014. Sebelumnya, tim Thomas Indonesia menempati peringkat pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com