"Saya rasa semua orang tahu betapa saya sangat bangga dengan kampung halaman saya," kata Murray dengan suara gemetar. "Pindah dari sini merupakan pengorbanan yang harus saya lakukan demi pekerjaan, dan setiap kali kembali ke sini rasanya selalu emosional."
Petenis 26 tahun tersebut meminta maaf karena tak kuasa menahan haru dan air mata. "Hari ini sangat emosional - saya bahkan tidak menangis saat menang Wimbledon."
"Pemain tenis umumnya tidak berasal dari Skotlandia, jadi ini kisah yang aneh, tetapi membuktikan bahwa apapun bisa terjadi jika kamu percaya, kamu bermimpi, dan kamu bekerja keras. Lalu kamu akan bisa mencapai apapun yang kamu inginkan," lanjutnya.
Dunblane disebut juga sebagai kota katedral. Pada 1996, di kota ini terjadi penembakan massal di sekolah dasar tempat Murray yang ketika itu berusia delapan tahun belajar. Seorang bersenjata membunuh 16 murid dan satu guru.
Murray tidak menyaksikan langsung tragedi penembakan tersebut. Dia bersembunyi di bawah meja kepala sekolah.
Murray adalah peraih medali emas Olimpiade 2012 dan pemegang dua gelar Grand Slam (US Open 2012 dan Wimbledon 2013). Murray adalah petenis Inggris pertama yang menjuarai Wimbledon sejak 1936, setelah mengalahkan Novak Djokovic di final.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.