SILVERSTONE, KOMPAS.com — Pebalap nasional Sean Gelael mengaku belum puas karena belum mencatat hasil lebih baik saat mengikuti seri pertama kejuaraan FIA Formula 3 Eropa di Sirkuit Silverstone, Inggris.
Sean Gelael kecewa karena tidak berhasil mengubah hasil positif yang diperolehnya pada uji pramusim. Ia belum mampu meraih hasil yang lebih baik lagi saat mengikuti seri pertama Kejuaraan FIA Formula 3 Eropa di Silverstone, Inggris.
Sebenarnya Sean juga berhasil mencatat waktu satu putaran yang lebih cepat dibandingkan 10 pebalap teratas, di tahap akhir race ketiga. Namun sayangnya, masalah-masalah tidak terduga muncul, yang membuat Sean harus kehilangan kesempatan pada race kedua dan ketiga, bahkan sebelum race itu dimulai.
Karena sesi kualifikasi berjalan tidak sesuai dengan rencana, maka urutan ke-20 merupakan posisi start terbaik yang diperoleh pebalap berusia 17 tahun ini. “Ban yang dipergunakan tahun ini berbeda dengan tahun lalu,” kata Sean. “Saya agak terlambat beradaptasi dengan karakteristiknya saat sesi kualifikasi sehingga tidak berhasil mendapatkan catatan waktu yang baik seperti seharusnya. Pada saat saya sudah memahami karakternya, kondisi ban sudah melewati kondisi terbaiknya.”
“Saya mencatatkan waktu tercepat saya di putaran keenam dan ketujuh, padahal itu tidak ideal karena seharusnya saya memperoleh waktu terbaik dalam tiga putaran awal pada saat ban masih baru. Selain itu, trekdi Silverstone ini sangat abrasif, dulu ban bisa bertahan selama 13 putaran, dan bukan hanya tiga putaran,” ungkap Sean.
Pada race pertama, Sean berhasil menempati posisi ke-14 hanya dalam tiga putaran setelah start dari posisi ke-20. Hampir sepanjang lomba, Sean beradu dengan beberapa pebalap lain untuk bisa menempati posisi ke-10. Pebalap Australia yang berada di depannya, Mitch Gilbert, mampu mempertahankan posisinya dengan baik, dan membuat Sean tidak berhasil melewatinya. Pada putaran terakhir, Sean harus merelakan posisinya, akibat didahului oleh pebalap Australia lainnya, Spike Goddard, dan berada pada posisi ke-15 pada saat melewati garis finis.
“Saya lebih cepat dari Mitch, tetapi dia bertahan dengan sangat baik,” ujar Sean. “Saya berusaha melewatinya beberapa kali, tetapi dia membuat saya kembali berada di belakangnya, dan pada saat terakhir, Spike berhasil melewati saya.”
Start Sean pada race kedua berjalan kurang baik sehingga dia tertinggal cukup jauh dari para pesaingnya, walapun kemudian pada akhirnya berhasil menempati posisi ke-20 setelah start dari posisi ke-23. “Saya memiliki beberapa masalah dengan rem dan kopling,” kata Sean. “Jadi, saya tidak dapat segera melaju pada saat start. Namun, saat sudah berjalan, kecepatan kendaraan saya bisa dikatakan cukup baik.”
Masalah terjadi lebih awal pada race ketiga, yang terjadi sebelum Sean melakukan formation lap. Kendala muncul dari gearbox kendaraan Sean, yang walaupun dapat segera diatasi oleh tim mekanik dari tim Jagonya Ayam with Carlin, tetap membuat Sean tertinggal dua putaran saat mulai masuk lintasan untuk mengikuti lomba.
Sebenarnya, performa Sean sudah bisa menempatkan dia bersaing pada level 10 besar. “Tim kami bekerja dengan sangat cepat dalam mengatasi masalah, tetapi yang paling penting sekarang adalah mengetahui bagaimana dan mengapa hal tersebut bisa terjadi,” kata Sean. “Pada saat mereka sedang memperbaiki problem yang terjadi, tim memutuskan untuk mengganti ban baru ke ban yang lama. Alasannya, ban yang baru ini disimpan untuk sesi latihan bebas menjelang seri berikutnya di Hockenheim, dengan harapan nantinya akan memperoleh hasil yang baik.”
“Namun jika misalnya saya melakukan start sesuai dengan yang seharusnya, dan menggunakan ban yang baru, saya kemungkinan bisa berada dalam posisi 12 besar. Walaupun demikian, saya dan tim terus-menerus mengalami perkembangan yang positif, dan itu merupakan suatu hal yang baik.”
Sementara itu, tim Jagonya Ayam with Carlin memulai musim balap tahun ini dengan hasil awal yang cukup baik. Tom Blomqvist berhasil menjadi juara pertama pada race pertama Silverstone. Tom selalu berada di depan selama pertandingan berlangsung, setelah start dari posisi pemuncak. Setelah itu, pada dua race berikutnya, Tom berhasil finis pada posisi kelima dan enam. Adapun Antonio Giovinazzi, pada race kedua dan ketiga, menduduki posisi kedelapan dan kelima sehingga berhak mendapatkan poin.