Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Dikritik Mantan Pebalap F1

Kompas.com - 02/04/2014, 15:01 WIB
KOMPAS.com - Williams memang sudah mengeluarkan pernyataan bahwa masalah team order yang muncul pada GP Malaysia telah teratasi. Namun, reaksi atas penolakan Felipe Massa untuk mengikuti instruksi tim masih mengalir.

Pada GP Malaysia yang berlangsung akhir pekan kemarin, Massa dan Veltteri Bottas berada di posisi tujuh dan delapan pada putaran-putaran terakhir balapan. Williams menginstruksikan agar Massa memberi jalan pada Bottas untuk melewatinya karena memiliki ban yang lebih baru dua putaran.

Williams berharap Bottas bisa bersaing dengan Jenson Button yang berada di posisi enam. Namun, Massa memilih mengabaikan instruksi tersebut dan tetap tidak memberi jalan pada Bottas hingga balapan berakhir.

Setelah balapan, Massa mengaku dengan sengaja tidak memberi jalan pada Bottas. Menurutnya, hasil balapan tidak akan berubah bagi Williams andai kata dia melakukan instruksi tersebut.

Dua mantan pebalap Formula 1, Karl Wendlinger dan Jans-Joachim Stuck sepakat mengatakan bahwa Massa telah melakukan kesalahan dengan mengabaikan instruksi tim.

Menurut Wendlinger, Massa seharusnya memberi jalan agar Bottas melewatinya. "Jika menjadi bos tim, saya tidak akan senang padanya," ujar mantan pebalap Sauber tersebut kepada televisi Austria, Servus TV.

"Alasannya bukan hanya karena mereka ingin Bottas berada di depan Massa. Ini akan memberi mereka tambahan poin yang akan sangat penting pada akhir musim," tambah Wendlinger.

Sementara itu, Stuck mengaku terkejut dengan ketegaran Massa untuk mempertahankan posisinya dan mengabaikan permintaan tim.

"Sepanjang karier balap, saya berada di dua sisi, diuntungkan dengan adanya team order, atau sebagai pebalap yang harus berada di belakang pebalap lain. Namun, saya selalu mengikuti (instruksi tim)," ucap mantan pebalap asal Jerman tersebut.

Ditanya bagaimana perasaannya, andai kata dia adalah bos Williams, Stuck menjawab, "Saya tidak akan senang. Dia adalah pekerja di tim, sederhana saja, dia harus mengikuti instruksi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com