Tim yang bermarkas di Woking, Inggris, ini memimpin klasemen konstruktor setelah seri pertama di Australia, 16 Maret lalu, berkat sukses Kevin Magnussen dan Jenson Button berada di posisi dua dan tiga.
Sayangnya, di Sirkuit Sepang, mereka meraih hasil buruk. Button hanya finis keenam, sementara Magnussen kesembilan.
Direktur balap McLaren, Eric Boullier, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa McLaren akan kembali tertinggal pada balapan-balapan berikutnya jika tidak membuat perubahan drastis pada MP4-29 mereka.
"Menurut saya, ini tidak akan terjadi sekali saja (masalah di Malaysia), itulah masalahnya," kata Boullier. "Di Melbourne kami senang dengan hasil balapan karena kami mendapatkan keuntungan."
"Namun, kami tahu bahwa pesaing akan menjadi jauh lebih cepat setelah mereka menemukan setelan keseimbangan yang tepat dan semua yang ada pada mobil mereka, terutama pada bagian elektronik. Inilah yang benar-benar terjadi," lanjut Boullier.
Boullier menyebut panas dan kelembaban yang tinggi turut membuat McLaren mengalami kesulitan di Malaysia. Dia bahkan mengaku kaget karena ternyata tak banyak mobil yang mengalami kerusakan dalam kondisi tersebut.
"Kami tahu harus membuat perubahan besar pada performa mobil demi mengejar yang lain dan melakukan perubahan agresif," ujar Boullier.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.