Keinginan para pemain tentunya sangat besar untuk membawa pulang piala tersebut setelah 12 tahun jatuh ke negara lain. Harapan masyarakat Indonesia pun kian besar setelah melihat prestasi pasangan ganda putra nomor satu dunia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang makin gemilang.
Manajer tim Piala Thomas Christian Hadinata berpendapat bahwa kondisi ini seharusnya tidak dijadikan beban oleh para pemain.
"Kalau di kejuaraan beregu, juara bertahanlah yang seharusnya lebih terbebani untuk mempertahankan gelar. Dalam hal ini, China-lah yang pressure-nya lebih tinggi ketimbang Indonesia," kata Christian kepada Badmintonindonesia.org.
"Predikat ranking satu didapat dari prestasi masing-masing pemain di turnamen individu. Jadi saya rasa predikat juara bertahan di turnamen beregu seharusnya lebih berat," tambahnya.
China merupakan juara bertahan Piala Thomas dalam sepuluh tahun terakhir. Sejak ajang Piala Thomas 2004 di Jakarta hingga tahun 2012 di Wuhan, China, tim Negeri Tirai Bambu sukses mempertahankan gelar turnamen beregu putra antarnegara ini.
Indonesia berada di posisi pertama daftar unggulan di atas China, Malaysia, Jepang, dan Denmark. Sedangkan tim putri ada di posisi kelima, di bawah China, Jepang, Thailand, dan Korea. Pada ajang yang sama dua tahun lalu, baik tim Thomas maupun tim Uber Indonesia dihentikan oleh tim Jepang di babak perempat final.
Tahun ini, tim Thomas Indonesia memang memiliki banyak andalan. Di nomor tunggal ada Tommy Sugiarto yang kini menempati peringkat empat dunia. Pasangan Ahsan/Hendra akan menjadi senjata di nomor ganda putra, yang diperkuat oleh Angga Pratama/Rian Agung Saputro yang kini menempati peringkat tujuh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.