Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memetik Inspirasi dari Atlet Difabel Ryan Yohwari

Kompas.com - 20/03/2014, 11:04 WIB
Ingki Rinaldi

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Tidak tepat mengasosiasikan difabel dengan ketidakberdayaan. Ryan Yohwari adalah salah satu bantahan tanpa kata-kata bila ada anggapan hanya ada ketidakberdayaan dalam keterbatasan fisik.

Sejak lahir, tangan kiri Ryan hanya sebatas siku. Sedangkan tangan kanannya, meski utuh, hanya memiliki tiga jari. Dengan segala keterbatasan itu, Ryan adalah atlet andal bulu tangkis dengan beberapa gelar juara yang dia genggam.

Kisah Ryan diangkat oleh Kompasianer, Yundika Alvionita, di laman Kompasiana, Rabu (19/3/2014). Dia menemui Ryan di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/3/2014).

Lahir menjadi anak keempat, tulis Yundika, Ryan tekun menjalani profesi sebagai atlet bulu tangkis. Hasilnya, Ryan adalah peraih medali emas ASEAN Para Games VI pada 2011. Dia juga mendapatkan medali perak dalam ajang Badminton World Championship 2013.

"Saya melihat hidup itu yang pertama adalah mensyukuri," kata Ryan kepada Yundika. Dia memang tak terlihat menutup-nutupi kondisinya. "Saya juga punya moto, jangan hitung yang hilang, tapi hitunglah yang masih tersisa."

Tentu, bukan usaha mudah meraup prestasi dengan kondisi Ryan. Dia bertutur pengalamannya mengalami diskriminasi karena keterbatasan fisiknya. "Bahkan dari teman-teman," ujar dia.

Berlatih dan terus berlatih adalah cara Ryan menepis semua hal buruk yang pernah dia alami. Bulu tangkis adalah kegiatan yang dia tekuni sejak SMA. Dukungan orangtua, sebut dia, merupakan salah satu penyemangatnya.

Klub SGS Bandung pernah menjadi salah satu tempat Ryan berlatih bulu tangkis. "Wah, ada pelatih yang sangat berkesan bagi saya ketika bergabung di SGS Bandung, namanya Bapak Hendy," ujar dia riang.

Seperti laiknya atlet-atlet lain, Ryan juga terus menempa fisik, mental, dan spiritual. Tempaan itu tak terpisahkan dari kesehariannya, terutama menjelang laga. Dia mengatakan, persiapan mental dia lakukan secara khusus pula karena kesiapan itu dia perlukan saat harus menghadapi cemoohan sebagian orang yang melihatnya sebatas pemilik keterbatasan fisik.

Latihan rutin sesuai jadwal menjadi andalan Ryan untuk memastikan kondisi fisik. Soal persiapan spiritual, dia punya alasan tersendiri. "Sekuat apa pun manusia berusaha, selebihnya harus diserahkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa," ujar dia. Karenanya, berdoa sebelum bertanding sudah menjadi ritual.

Bagi Ryan, bukan menuntut yang utama, melainkan menghasilkan apa pun yang bisa dia berikan untuk orang lain, termasuk negara. Prestasi didapat, ungkapan terima kasih untuk orangtua pun tak terlupakan oleh Ryan. Dengan capaian dan hadiah yang dia dapat, Ryan dapat memberangkatkan kedua orangtuanya berhaji ke Tanah Suci. Dia pun membelikan mereka sebuah mobil.

Kini, Ryan tak perlu kata-kata untuk membantah maupun menepis pikiran buruk orang-orang tentang keterbatasan fisiknya. Siapa yang berusaha keras, punya kemauan, akan mendapatkan jalan meraih kesuksesan. Ryan, meski hanya memiliki satu tangan, membuktikan tetap bisa berprestasi dan jelas berdaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

Liga Italia
Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Liga Indonesia
Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com