Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vitali Klitschko Kini Harus Menghadapi Popor Senapan

Kompas.com - 21/02/2014, 10:18 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

KIEV, KOMPAS.com — Di atas ring, Vitali Klitschko harus menghadapi kerasnya pukulan lawan. Namun, di jalanan kota Kiev, ia harus menghadapi popor senapan dan peluru.

Rabu (19/2/2014), Klitschko berada bersama 20.000 pengunjuk rasa saat terlibat bentrok dengan polisi yang berusaha membubarkan mereka. Klitschko merupakan satu pemimpin oposisi yang menentang pemerintahan Presiden Viktor Yanukovych.

Saat polisi menyerbu, Klitschko meminta para pengunjuk rasa untuk tetap mempertahankan "kamp" mereka. "Kita tidak akan pergi ke mana pun," kata Klitschko ketika polisi mulai membakar tenda para pengunjuk rasa. "Ini adalah tanah kebebasan dan kita akan mempertahankannya."

Bentrok polisi dengan pengunjuk rasa mengakibatkan setidaknya 25 orang tewas dan ratusan cedera.

Malam sebelum bentrokan terjadi, Klitschko bertemu dengan Presiden Viktor Yanukovych untuk meredakan situasi panas di antara kedua kubu. Rabu dini hari, ia kembali ke lapangan tempat para pengunjuk rasa berkumpul.

Kepada wartawan, Klitschko mengaku meminta kepada Yanukoviych agar tidak menggunakan polisi untuk membubarkan para pengunjuk rasa untuk menghindari jatuhnya korban. Namun, Yanukovych bersikeras meminta para pengunjuk rasa untuk segera pulang. "Saya sangat kecewa. Mereka tidak mau mendengar," kata Klitschko.

Ketika kemudian polisi merangsek maju dengan menggunakan senjata, tak ada pilihan lain buat Klitschko selain bertahan.

Bernama asli Vitali Volodymyrovych Klychko, ia lahir pada 19 Juli 1971. Klitschko merupakan petarung sejati karena pernah berkecimpung  di cabang beladiri campuran sebelum menekuni tinju.  Memiliki rekor bertarung 45 kali menang dan 2 kali kalah, Klitschko merupakan juara dunia tinju kelas berat WBA hingga pensiun. Terakhir kali ia bertarung pada 8 September 2012 dengan memukul KO petinju Jerman, Manuel Charr.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com