Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatah Pemain Tunggal Bulu Tangkis Dikurangi pada Olimpiade 2016

Kompas.com - 13/02/2014, 15:59 WIB
KOMPAS.com - Setiap negara hanya boleh maksimal mengirimkan dua wakil di nomor tunggal (putra atau putri) pada Olimpiade Rio 2016. Inilah aturan baru yang dikeluarkan federasi bulu tangkis dunia (BWF).

Pada Olimpiade London 2012, tiap negara bisa mengirimkan tiga wakil di nomor tunggal, jika semua berada di peringkat delapan teratas dunia.

Aturan ini jelas menguntungkan China yang akhirnya meloloskan Lin Dan, Chen long, dan Chen Jin untuk tunggal putra, serta Li Xuerui, Wang Shixian, dan Wang Yihan di bagian putri. Ketika itu, China merupakan satu-satunya negara yang memiliki tiga pemain di peringkat delapan teratas dunia.

Pada Olimpiade 2016, berapapun suatu negara memiliki pemain di peringkat 16 besar dunia, hanya dua dari tiap nomor yang boleh berangkat ke Brasil. Jumlah ini akan sama dengan nomor ganda (putra, putri, maupun campuran) yang sebelumnya sudah berlaku aturan maksimal dua pasang untuk tiap negara.

Daftar peringkat dunia yang dikeluarkan BWF pada 5 Mei 2016 akan jadi patokan untuk menentukan para pemain yang lolos ke Olimpiade. Daftar ini akan berdasar prestasi pemain yang diraih selama periode 4 Mei 2015 hingga 1 Mei 2016.

Turnamen-turnamen yang diselenggarakan BWF akan jadi ajang untuk mencari poin, termasuk Thomas & Uber Cup, Sudirman Cup, World Campionships, dan turnamen Superseries.

Secara keseluruhan, tiap negara juga punya kuota maksimal untuk pemain yang dikirim, yakni 16 (sebelumnya 18), terdiri dari delapan pemain putra (tunggal atau ganda) dan delapan putri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com