JAKARTA, KOMPAS.com — Pemain putri Indonesia, terutama nomor tunggal, diprediksi masih akan sulit bersaing dengan calon lawannya pada ajang Asia Junior Championships 2014 di Taiwan, 19-23 Februari, karena beberapa negara menurunkan pemain yang masuk ranking dunia.
"Khusus putri memang berat. Calon lawan sudah masuk jajaran elite dunia. Tapi, kami berharap semua pemain bisa memaksimalkan kesempatan ini," kata salah satu pelatih timnas, Imam Tohari, di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (12/2/2014).
Menurut dia, beberapa nama pemain tunggal putri kelas dunia akan turun pada Asia Junior Championships (AJC) 2014. Selain pemain asal Jepang, pemain muda asal Thailand, yaitu Busanan Ongbungprungpan, juga akan turun dalam kejuaraan ini.
Busanan Ongbungprungpan merupakan pemain ranking ke-18 dunia. Kemampuan pemain berusia 17 tahun ini sudah tidak diragukan lagi. Bahkan pemain asal Thailand ini turun berperan dalam membawa klub Jaya Raya Jakarta menuju Djarum Superliga 2014.
Pada AJC 2014, Indonesia akan menurunkan pemain potensial yang saat ini menghuni pelatnas Cipayung, yaitu Ruselli Hartawan, Gregoria Mariska, Fitriani, dan Vehrenica Debora Rumate.
"Semuanya masih punya peluang. Makanya kita terus memotivasi semua pemain agar bisa bermain maksimal," katanya di sela-sela pelepasan atlet ke AJC 2014 oleh Sekjen PP PBSI Anton Wibowo.
Mengenai pemain tunggal dan ganda putra, Imam Tohari menilai kontingen Indonesia di nomor tersebut berpeluang mendapatkan medali. Begitu juga untuk nomor beregu campuran.
"Peluang memang ada. Kami berharap bisa mendapatkan medali dari putra," kata pelatih spesialis tunggal putra atlet potensial pelatnas Cipayung itu.
Untuk tunggal putra, pada AJC 2014, Indonesia akan mengandalkan empat pemain potensial yang dimotori oleh Jonatan Christie, Muhammad Bayu Pangisthu, Anthony Sinisuka Ginting, dan Eska Rifan Jaya.
Adapun para pemain yang diandalkan pada ganda putra adalah Muhammad Rian Ardianto/Clinton Hendrik Kudamasa, Althof Baariq/Reinard Dhanriano, serta pasangan Yantoni Edy Saputra/Tedi Supriadi.
Pemain tunggal putra Indonesia yang diharapkan mampu menyumbangkan medali, Jonatan Christie, mengaku tertantang dengan target yang diberikan PP PBSI. Menurut dia, target yang diberikan sama dengan target pribadi.
"Target adalah motivasi. Makanya saya harus memaksimalkan kesempatan ini. Mohon dukungannya," kata Jonatan Christie di sela-sela pelepasan atlet.
Sementara itu, Sekjen PP PBSI Anton Subowo mengatakan tidak akan mudah untuk mencapai target. Namun, pihaknya meminta agar atlet yang diberangkatkan tidak terbebani dengan target yang ada.
"Target jangan dijadikan beban. Bulu tangkis adalah olahraga yang menyenangkan. Menang atau kalah, itu sudah ada yang mengatur. Tapi kalian harus tetap berusaha," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.