Berlaga di nomor ganda putri tentu tak sama dengan ganda campuran. Jika biasanya Liliyana yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad lebih banyak beraksi di area depan, kini mesti banyak melakukan rotasi keliling lapangan.
"Main ganda putri lagi rasanya amazing! Sudah tentu berbeda dengan main ganda campuran, lebih capek. Biasanya di ganda campuran, kan, lebih banyak jaga di depan net, kalau di ganda putri lebih banyak rotasi ke belakang lapangan. Lumayan melelahkan juga sih kalau main rubber game,” kata Liliyana.
Liliyana terakhir bermain ganda putri di Piala Sudirman 2013. Saat itu ia turun bersama Nitya Krishinda Maheswari melawan tim China yang menurunkan ganda putri nomor satu dunia, Wang Xiaoli/Yu Yang.
Tak hanya Liliyana, Vita Marissa juga menambah kekuatan tim Djarum Kudus. Vita merupakan mantan pasangan Liliyana beberapa tahun silam. Bersama Vita, Liliyana pernah menjadi juara di ajang China Master Superseries 2007 dan Indonesia Open Superseries 2008.
Kehadiran Liliyana dan Vita yang merupakan pemain senior dengan segudang prestasi ini tentunya makin memperkuat tim ganda putri Djarum Kudus yang terdiri dari pemain-pemain muda.
Pada dua laga penyisihan Grup X, Liliyana berpasangan dengan pemain muda Melati Daeva Oktavianti, sementara Vita diduetkan dengan Rosyita Eka Putri Sari.
"Kami memang berharap bisa ambil dua poin dari nomor ganda dan satu dari nomor tunggal. Sejuh ini pemain-pemain tunggal seperti Febby (Angguni) dan Ana (Rovita) juga mainnya luar biasa," ujar Liliyana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.