Pada pertandingan yang berlangsung Selasa (4/2/2014) siang di DBL Arena, Surabaya, Unisys mengalahkan Djarum Kudus dengan skor 3-2.
"Ini di luar prediksi kami. Kami cukup puas dengan penampilan di sektor tunggal, di ganda juga cukup baik. Menurut kami, lawan di sektor ganda cukup kuat, jadi peluangnya 50:50," kata Shuici Sakamoto, manajer tim Unisys.
Takuma Ueda mempersembahkan poin pertama bagi Unisys setelah mengalahkan Dionysius Hayom Rumbaka, 22-20, 21-16. Ini adalah kali kedua Ueda dan Hayom berduel di pertandingan beregu.
Kali ini kedua pemain didaulat untuk menjadi ujung tombak tim masing-masing dengan turun sebagai tunggal pertama. Sebelumnya, pada Thomas Cup 2012 di Wuhan, China, Hayom juga ditaklukkan Ueda pada partai kelima atau partai hidup-mati antara Indonesia melawan Jepang di babak perempat final.
Pada partai terakhir Djarum melawan Unisys, terjadi pertarungan antara dua pemain muda yaitu Muhammad Bayu Pangisthu (18 tahun) dan Takuto Inoue (19 tahun). Pertarungan dimenangkan Inoue dengan 22-20, 21-11.
"Persiapan saya sudah matang untuk kejuaraan ini. Secara mental, pada pertandingan tadi saya masih sedikit grogi, tetapi untungnya bisa menyesuaikan dengan baik. Bayu punya smes yang kencang, postur tubuhnya juga tinggi," tutur Inoue yang juga turun di nomor ganda putra bersama Kenta Kazuno.
Berkat kemenangan atas Djarum Kudus, tim Unisys Japan sementara berada di posisi kedua klasemen Grup B. Tempat pertama diduduki tim Musica Flypower Champion yang merupakan juara bertahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.