Sayang, Dionysius Hayom Rumbaka, Thomi Azizan Mahbub, dan Muhammad Bayu Pangisthu belum berhasil menyumbangkan poin. Djarum Kudus akhirnya dikalahkan Unisys Japan dengan skor tipis 2-3.
"Awalnya, kami memang mengharapkan untuk bisa mengambil satu poin dari tunggal. Performa di sektor tunggal kami hari ini kurang gereget," kata Fung Permadi, manajer tim Djarum Kudus.
"Pada gim kedua, saya kurang fokus dan banyak error sendiri. Ke depannya saya harus berani melawan rasa capek, harus fokus, dan tadi geregetnya masih kurang,” jelas Bayu yang masih berusia 18 tahun.
Sementara itu, racikan baru ganda putra Djarum Kudus tampaknya benar-benar mumpuni. Dua pasangan dadakan, Fran Kurniawan/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Berry Angriawan, tampil memukau dan menggulingkan lawan-lawan mereka.
Ahsan/Berry bahkan membuat kejutan dengan menumbangkan ganda putra ranking tiga dunia, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, 21-16, 22-20.
Ahsan yang merupakan pemain ranking satu dunia bersama Hendra Setiawan tercatat sudah beberapa kali mengalahkan ganda asal Jepang tersebut. Begitu pun Berry yang biasa berpartner dengan Ricky Karanda Suwardi, juga pernah mengalahkan Endo/Hayakawa.
"Saya baru berpasangan dengan Ahsan di turnamen ini, tapi sebelumnya kami sudah latihan bersama selama seminggu. Kami juga pernah bertemu Endo/Hayakawa dengan partner berbeda dan pernah menang, jadi kami punya bekal. Selain itu, kami mainnya nothing to lose,” ungkap Berry seusai pertandingan.