Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonatan Christie, Magnet Baru Bulu Tangkis

Kompas.com - 31/01/2014, 21:59 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemain pelatnas Jonatan Christie diharapkan akan mengembalikan kembali karisma Indonesia di sektor tunggal putra setelah berlalunya era Taufik Hidayat.

Saat ini, di pelatnas masih bercokol nama besar Sony Dwi Kuncoro, Dionysius Hayom Rumbaka, dan Tommy Sugiarto. Namun, tentunya ini tidak cukup. Dari segi peringkat dan usia, tentu hanya Tommy yang diandalkan untuk saat ini. Sony sudah melewati masa jayanya, sementara Hayom tak kunjung matang setelah bergabung di pelatnas.

Jonatan atau Jo memenuhi kriteria untuk menjadi pemain harapan tersebut. Berpostur tinggi dengan penampilan good-looking, kini prestasinya paling tinggi di antara pemain yunior Indonesia.

Pemain kelahiran 15 September 1997 ini pernah meraih sederet kejuaraan, seperti Kejuaraan Daerah DKI Jakarta 2008, juara I Kejuaraan Yunior Asia U-15 (di bawah usia 15) di Ichiba, Jepang 2010; runner-up Djarum Sirkuit Nasional Bali Open 2012; juara ASEAN School 2013; serta juara I di Indonesia International Challenge (IIC), Juli 2013 lalu.

Di final IIC, Jo bahkan mampu mengalahkan seniornya yang jauh lebih berpengalaman, Alamsyah Yunus, dalam dua gim 21-17, 21-10.

Sementara di segi peringkat, Jonatan juga mencatat prestasi spekatakuler. Masih menempati peringkat 628 yunior pada Mei 2013, ia langsung melonjak ke peringkat 51 pada Juli 2013. Sempat melorot ke posisi 76 pada September, Jo langsung meroket ke posisi 2 pada Januari 2014 ini.

Ia berada di bawah pemain India, Aditya Joshi. Namun, di peringkat BWF, Jonatan memiliki peringkat lebih tinggi daripada Joshi, yaitu 146 berbanding 308. "Saya belum pernah bertemu dengan dia. Namun, kalau lihat permainan, saya yakin mampu mengalahkannya," kata Jonatan.

Dengan lonjakan prestasinya ini, tak ayal bila Jonatan yang pernah jadi juara MILO School Competition lolos masuk Pelatnas Cipayung dan bergabung dengan para pemain nasional Indonesia. Ia mengaku tak merasa minder atau kecil hati bergabung bersama para pemain yang memiliki prestasi tinggi seperti Tommy Sugiarto.

"Saya justru merasa saya sudah berada di jalur yang benar. Sekarang saya mencanangkan target untuk berprestasi lebih baik atau mengalahkan prestasi para senior saya seperti Mas Sony (Dwi Kuncoro) atau Mas Tommy (Sugiarto) ataupun Mas Hayom (Rumbaka), " kata Jonatan lagi.

"Dari mereka, saya belajar bagaimana bersikap menghadapi aneka lawan dalam pertandingan, sementara saya juga bisa mempertahankan semangat untuk tidak mau kalah, yang memang menjadi modal saya," ungkapnya.

Sikap tidak mau kalah dan selalu belajar yang dimiliki Jonatan Christie ini memang menjadi  modal utama seorang atlet menjadi besar. Seperti yang dihadapi Joantan sendiri saat mewakili Indonesia di ajang Asian Youth Games II di Nanjing, China, Agustus lalu. Saat itu, ia diharapkan dapat meraih emas buat kontingen Indonesia. Posisinya pun sangat diperhitungkan hingga situs resmi ajang tersebut menyebutnya dengan istilah "Jonatan, the player to watch".

Namun, ternyata ia gagal di perempat final setelah dikalahkan pemain China, Shi Yuqi, dalam dua gim 10-21, 21-23. "Saya sempat gugup di gim pertama, tetapi itu smeua karena jam terbang yang memang kurang sehingga gugup menghadapi tekanan penonton," kata Jonatan lagi.

Dengan peringkat di nomor dua yunior dunia, Jonatan memastikan diri lolos kualifikasi Olympic Youth Games 2014 yang juga akan berlangsung di Nanjing, China, pada Agustus 2014. "Saat Asian Youth Games II di Nanjing tahun lalu, saya mendapat pelajaran banyak. Selain mempelajari teknik permainan lawan, saya juga jadi tahu bagaimana China memancing penonton banyak datang ke stadion karena tahu kualitas pertandingan yang berlangsung."

Tjahjo Sasongko/Kompas.com Jonatan Christie mulai dikenal penggemar bulu tangkis Indonesia


Menurut Jonatan, semakin banyak pemain dengan kualitas seimbang, gairah penonton untuk menyaksikan pertandingan akan menjadi semakin besar. Karena itu, ia setuju sekali dengan kebijakan memberi kesempatan para pemenang MILO School Competition untuk bertanding dengan para atlet yang bergabung dengan pelatnas. "Rasanya lain karena dapat menaikkan kepercayaan diri. Tinggal bagaimana pemainnya saja, apakah ia ingin berprestasi lebih atau tidak."

Karena itu pulalah, Jonatan mengatakan siap tampil di pertandingan tingkat yunior di Tanah Air sekalipun termasuk PON Remaja 2014, yang akan berlangsung seusai Olympic Youth Games di Nanjing. "Saya belum tahu ikut atau tidak, tetapi kalau bisa mengapa tidak?"

Tentunya kehadiran pemain dengan magnet dan karisma seperti Jonatan Chrsitie akan memberi nilai sendiri buat Surabaya yang akan menjadi tuan rumah pertama penyelenggaraan PON Remaja. Selain dari prestasi, sosok Jonatan yang pernah bermain di film King akan menjadi daya tarik sendiri buat publik Surabaya yang memang fanatik bulu tangkis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Bundesliga
Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

Liga Lain
Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

Sports
De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

Liga Inggris
Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

Bundesliga
Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Liga Indonesia
BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

Liga Indonesia
Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Badminton
Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Badminton
Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Liga Inggris
Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Liga Italia
Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

Liga Italia
Veddriq Leonardo Juara di Shanghai, Buka Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

Veddriq Leonardo Juara di Shanghai, Buka Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com