Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita Wirjawan, Piala Thomas, dan Tenzing Norgay

Kompas.com - 23/01/2014, 01:32 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis


JAKARTA, Kompas.com — Bagi ketua Umum PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Gita Wirjawan, merebut kembali Piala Thomas seharusnya menjadi target semua pencinta bulu tangkis Indonesia.

Merebut kembali Piala Thomas memang menjadi target utama kepengurusan PP PBSI musim 2014 ini. "Kami memang memiliki dua target besar untuk tahun ini, yaitu merebut medali emas di Asian Games di Incheon pada September dan tampil maksimal di ajang Piala Thomas dan Piala Uber di Kuala Lumpur pada Mei mendatang," kata Gita dalam konferensi pers acara Djarum Superliga Badminton di Jakarta, Rabu (22/1/2014).

Untuk Piala Uber, menurut Gita, jelas masih sulit untuk dibicarakan, tetapi peluang masih terbuka di Piala Thomas. Dari materi pemain tunggal dan ganda putra, Indonesia sebenarnya memiliki peluang cukup besar untuk tampil sebagai kuda hitam di Piala Thomas.

"Saya katakan kepada Rexy (Mainaky) untuk mengatur  frekuensi bertanding maupun kondisi para pemain agar bisa mencapai kondisi puncak saat Piala Thomas dan Uber pada Mei mendatang," kata Gita yang juga Menteri Perdagangan RI ini.

Gita menganggap sekarang adalah saat yang tepat untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dibanding negara-negara pesaing utama. "Negara pesaing seperti China sudah lebih dulu meletakkan fondasi untuk pembinaan bulu tangkis mereka. Begitupun Korea dan kini diikuti Thailand dan India," lanjutnya.

"Bila ingin mengalahkan mereka, kita tidak bisa bekerja dengan pola pikir lama dengan melakukan perubahan sedikit demi sedikit. Sekarang saatnya kita membuat fondasi baru yang tentunya akan kuat untuk menopang bangunan dengan tingkat yang jauh lebih tinggi dari lawan-lawan kita. Bila tidak, kita akan terus tertinggal," ungkapnya.

Menurut Gita, kesempatan bertanding seperti di ajang Djarum Superliga Badminton ini akan membuat para pemain Indonesia mengenal karakter lawan-lawan mereka. "Karena para pemain asing kan juga tampil di sini."

Gita berharap keinginan melakukan perubahan dan perbaikan ini bukan hanya ada di kalangan pemain dan pengurus, tetapi juga ada pada para sponsor dan semua pihak yang merasa menjadi pencinta bulu tangkis Indonesia. "Dua sasaran utama kita, Piala Thomas dan Asian Games saya harap akan jadi milestones untuk kita dapat kembali menjadi kekuatan utama dunia," katanya.

Meski begitu, Gita mengingatkan para pengurus ataupun pembina untuk tidak mengharap pamrih berlebihan pada kerja keras mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia ini. "Bagaimanapun aktor utamanya adalah para pemain di lapangan," katanya.

Gita menunjuk pada filosofi Tenzing Norgay, pemandu bangsa Sherpa yang bersama pendaki Selandia Baru, Sir Edmund Hillary, menaklukkan puncak Everest pada Mei 1953. "Norgay berjuang bersama Hillary mencapai puncak Everest. Namun ia tidak pernah merasa terusik ketika dunia kemudian lebih mengenal Hillary sebagai manusia pertama yang menaklukkan Everest," ujarnya.

Norgay memang tidak pernah menyuarakan ambisinya ketika melakukan penaklukan tersebut bersama Hillary. Ia menyimpan keinginan dan ambisinya di dalam hatinya. Seperti kemudian diungkap oleh putranya, Jamling Norgay yang juga seorang pendaki gunung ternama.

"Ketika berusia 18 tahun saya memiliki keinginan kuat mendaki Everest, namun ayah melarang saya. Ia selalu mengatakan, 'Untuk apa kamu mendaki, saya sudah melakukannya buat kalian. Kalian jangan bekerja di gunung (ini)," kenang Jamling tentang ayahnya yang meninggal Mei 1986.

Di kemudian hari Jamling baru menyadari makna kata-kata ayahnya. "Ia hanya ingin menegaskan bahwa ia telah mendaki (gunung) yang pasti sangat berat dan ia tidak ingin kami melakukannya. Ia mendaki gunung untuk mendapatkan biaya pendidikan anak-anaknya. Kami memang mendapatkan hasil kerja keras ayah kami. Saudara-saudara saya semua bersekolah dan kini bekerja di Amerika," ungkap Jamling.

Jadi dengan kerja keras pengurus, pembina, dan stakeholder, tidak ada alasan buat para pemain untuk takut mendaki tangga prestasi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com