Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemain Bola Pembawa Perdamaian di Maluku Diangkat ke Film

Kompas.com - 16/01/2014, 15:21 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Kisah inspiratif mantan pemain bola Indonesia asal Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Sani Tawainela, yang susah payah membangun perdamaian melalui dunia sepak bola di Maluku, difilmkan.

Film berjudul Cahaya Dari Timur: Beta Maluku yang disutradarai Dwimas Sasongko ini mulai digarap Visinema Pictures sejak tahun 2009 dan direncanakan sudah bisa diputar di semua bioskop di Indonesia pada Juni 2014.

Produser film ini, Glenn Fredly, kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di salah satu hotel di Ambon, Kamis (16/1/2014), menjelaskan, film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku bercerita tentang tokoh Sani yang dengan segala keterbatasan mampu membangun dunia sepak bola di Maluku saat konflik berkecamuk di Ambon.

Setelah membela tim Indonesia pada Piala Pelajar Asia tahun 1996 di Brunei Darussalam dan niatnya untuk menjadi pesepak bola profesional tak tercapai, Sani lalu pulang kampung.

"Ia sempat menjadi tukang ojek, dan dalam keterbatasan itu dia mampu membangun sepak bola di desanya. Kerja kerasnya itu menjadikannya sebagai pelatih bagi tim sepak bola Maluku U-15 dan mereka menang saat itu di Jakarta," tutur Glenn.

Kisah Sani ini menjadi sangat menarik karena dalam kondisi konflik berkecamuk di Ambon, Sani mampu mendidik anak asuhnya dari latar agama berbeda untuk tetap saling menghormati dan menghargai dalam kehidupan persaudaraan.

Kisah ini kemudian difilmkan setelah sang sutradara melakukan perjalanan ke Tulehu tahun 2009 untuk pengerjaan video apparel olahraga terkemuka. Saat itu Dwimas Sasongko Anggoro lantas mengutarakan niatnya kepada Glenn Fredly untuk mengangkat kisah tersebut dalam sebuah film layar lebar.

Menurut Sasongko, film yang disutradarainya ini hampir 80 persen menggunakan bahasa Ambon dan lokasi shooting-nya pun lebih banyak mengambil lokasi di Desa Tulehu dan Ambon.

Pembuatan film ini melibatkan hampir 7.000 orang. Pemeran utama film ini, Chicco Jerikho, mengaku terharu saat membaca narasi film tersebut. Dia juga mengatakan bahwa film ini memiliki spirit yang sangat kuat dalam membangun perdamaian di Maluku.

Direncanakan, keuntungan dari pemutaran film ini juga akan didonasikan sebagian untuk membangun dunia sepak bola di Maluku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com