Saat ditanya apakah ada keinginan jadi pelatih bagi petinju-petinju muda Indonesia, Chris John hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. "Tentu saya mau mendukung (mereka), tapi bukan sebagai pelatih. Mungkin saya bisa membantu dengan berbagi ilmu dan pengalaman," aku Chris John yang ditemui di Hotel Aryaduta Semanggi, Jakarta, Kamis (19/12/2013).
Menurut Chris John, potensi petinju Indonesia tidaklah jelek, tetapi masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki agar petinju-petinju muda bisa terus berkembang. Chris John sudah membuktikan bahwa bakat dan kemauan saja tidaklah cukup untuk menjadi juara dunia. Harus ada tim yang hebat serta dukungan moril dan dana yang cukup besar.
"Fokus, belajar untuk jadi lebih baik, bekerja keras, selalu update ilmu, adalah hal yang harus dilakukan seorang atlet. Tapi kalau semuanya sudah dipenuhi, sudah menjadi seorang petinju yang bagus, lalu tidak bertanding, mau ngapain?" ucap pemegang gelar juara dunia kelas bulu versi WBA selama 10 tahun tersebut.
Chris berharap, Pemerintah Indonesia akan terlibat langsung dalam menangani perkembangan tinju Indonesia. "Pemerintah bisa merangkul para pengusaha untuk memberi support. Saya pikir kalau pemerintah bertindak, tidak akan ada yang berani menolak. Saya dengan senang hati mau membantu untuk kemajuan tinju Indonesia, asal ada support yang bagus."
Dengan dukungan dana yang cukup, akan ada pertandingan-pertandingan reguler yang sudah pasti bisa mengasah kemampuan para petinju muda. Selanjutnya, tinggal mencari link yang akan membawa mereka ke kancah internasional. Jalan yang tidak mudah, tetapi jika banyak pihak terlihat, bukan mustahil Indonesia akan memiliki lebih banyak juara dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.