Putali merupakan nama desa sekaligus pulau yang berada di Danau Sentani, Papua. Erni Sokoy dan Spens Stuber Mehue yang kemarin menyumbang dua dari tiga emas kano dan kayak sama-sama berasal dari desa itu.
"Sebelum bertanding, saya berdoa kepada Tuhan untuk mendapatkan kekuatan. Hasilnya sungguh sangat menggembirakan, tidak hanya bagi diri saya, tetapi bagi semua bangsa Indonesia yang tengah menantikan hasil perjuangan kami di SEA Games," tutur Erni kepada wartawan Kompas, Korano Nicolash LMS, di Naypyidaw.
Erni yang start di lintasan satu atau lintasan terluar sungguh luar biasa saat menyelesaikan nomor kayak satu pedayung putri jarak 500 meter (WK1 500 m) tersebut. Erni melahap lintasan dalam 2 menit 6,090 detik.
Di urutan kedua, pedayung Singapura Wei Ling Geraldine Lee, tertinggal 1,644 detik untuk meraih medali perak. Sementara Kanokpan Suansan dari Thailand ditempat ketiga dengan waktu 2.8,894 detik.
"Kami senang sekali karena Erni mampu melepas kebuntuan tim dalam meraih emas. Di hari pertama, dalam salah satu nomor andalan kami, kayak empat pedayung putra 1.000 meter (MK4 1.000 m), kami gagal," tutur Hari Sidharta, manajer tim kano, kayak, dan perahu naga SEA Games Indonesia.
Kegembiraan berlanjut ketika Spens Stuber Mehue merebut emas di kano satu pedayung putra 500 meter (MC1 500m). Juga berlomba di lintasan terluar, Spens mengungguli atlet tuan rumah Win Htike, hampir setengah badan perahunya.
Spens finis dengan 1.59,256 detik, sementara Htike finis 0,420 detik kemudian, atau 1.59,878 detik. "Ini memang baru pertama kali saya dipercaya turun di MC1. Sebenarnya saya ini pedayung perahu naga," tutur Spens yang juga memperkuat tim perahu naga saat meraih tiga emas Asian Games Guangzhou 2010.
Pembuktian
"Saya membuktikan kalau saya bisa, setelah dua hari lalu saya kalah di nomor 1.000 meter. Waktu itu memang anginnya terlalu kencang. Jadi, saya lebih banyak harus berusaha mengendalikan haluan perahu agar tidak masuk lintasan orang lain," tuturnya. Dalam lomba kemarin, Spens mengatakan, di 50 meter menjelang finis laju perahunya sempat menurun. Itu tidak lain karena ia harus kembali mengarahkan haluan agar tidak masuk lintasan lawan.
"Angin sedikit mengganggu. Besok, kami turun pada nomor yang sama, hanya jarak tempuhnya lebih dekat, 200 meter. Tentu, pada jarak dekat seperti itu, kami sudah harus maksimal sejak start," ujar Spens.
Medali perunggu MC1 diraih Rungsawan Suansan dari Thailand yang masuk finis dengan waktu 2.1,885 detik atau tertinggal 2,630 detik.
Medali emas ketiga di kano diraih oleh pasangan Anwar Tarra/Eka Octarorianus yang bertarung di nomor MC2 500 meter. "Ini baru balas dendam yang berhasil, setelah pada jarak 1.000 meter kami dikalahkan," tutur Anwar.
Jumat ini, kembali berlangsung pertarungan di nomor kano, memperebutkan enam emas. "Ya, kita berharap saja sebab target kami, kan, meraih enam medali emas untuk nomor kano dan kayak," ujar Sidharta. (HLN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.