Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yamaha ASEAN Cup Race Ke-10, Sukses Balapan dan Penonton

Kompas.com - 02/12/2013, 18:47 WIB
SENTUL, KOMPAS.com — Gelaran Yamaha ASEAN Cup Race ke-10 dengan tema "Rock & Race" di Sentul International Circuit (Sentul besar), Bogor, 30 November–1 Desember, tak hanya soal adu balap di lintasan. Sejumlah aktivitas lain digelar untuk memeriahkan acara yang dipadati pengunjung tersebut.

Tim Yamaha Indonesia menyempurnakan event ini dengan keluar sebagai juara umum dan juara kelas MT (Manual Transmission/Moped) lewat Richard Taroreh.

Padatnya pengunjung ini mengingatkan pada memori 1997, saat Valentino Rossi masih beraksi di kelas 125cc. Para pengunjung ini juga bisa menikmati hiburan di luar balapan berupa tampilnya para band-band papan atas Indonesia, seprti Noah, yang juga brand ambassador korporat Yamaha Indonesia, Superman Is Dead, Kotak, Burger Kill, Seringai, Pas Band, Souljah.

Para penggemar MotoGP diberi kesempatan untuk melihat secara langsung aksi juara dunia MotoGP dua kali, Jorge Lorenzo. Mereka juga bisa melihat motor-motor yang dipakai untuk meraih prestasi di balap motor dunia. Yamaha Champions Museum yang dibuka selama diadakannya event ini menjajakan enam motor juara dunia dari era 1960-an sampai abad 21.

Yamaha RD054 yang ditunggangi Phil Read untuk jadi juara dunia pada 1968 berdampingan dengan  Yamaha 0W23 tunggangan Giacomo Agostini (juara dunia 1974), Yamaha 0W5K (Kenny Roberts 1978,1979,1980), Yamaha 0W81 (Eddi Lawson 1984,1986), Yamaha 0WC1 (Wayne Rainey 1990,1991,1992), dan M1 Fiat (Jorge Lorenzo 2010, 2012).

”Museum MotoGP ini membekaskan sejarah manis bagi Yamaha. Bisa melihat langsung motor-motor juara dunia merupakan kesempatan langka yang diberikan Yamaha. Ini pun jadi semangat buat pebalap-pebalap Yamaha ASEAN Cup Race agar selalu termotivasi ke tingkat dunia dan jadi juara,” ujar M Abidin, General Manager Service and Motorsport Yamaha Indonesia.

Di paddock parking Sentul besar, 500 anak peserta Yamaha Safety Riding Science (YSRS) for Kids diberikan bekal ilmu safety riding, teori dan praktik, bekerja sama dengan kepolisian yang mengirim polisi wanita (polwan). Teori yang diajarkan antara lain pembekalan pengetahuan kesadaran akan situasi bahaya di jalan raya.

Sebanyak 500 anak usia 6–10 tahun atau kelas 3 dan 4 sekolah dasar tersebut berasal dari 20 sekolah di Jabodetabek, di mana satu sekolah terdiri dari 25 anak. Satu anak didampingi satu orangtua dan satu sekolah didampingi lima guru.

Sirkuit Sentul kecil juga meriah dengan Jambore Nasional (Jamnas) Yamaha Riders Federation Indonesia (YRFI) yang pertama, dengan tema "Bersatu Suarakan Perubahan" dan dihadiri 3.500 orang anggota. YRFI adalah wadah resmi anggota klub motor Yamaha. Jamnas YRFI ini bertujuan menyatukan biker Yamaha dalam satu wadah persaudaraan yaitu YRFI.

Pada Minggu (1/12/2013), 3500 orang yang hadir di Jamnas YRFI ini bersama-sama beriringan melakukan konvoi victory lap menuju Sirkuit Sentul besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com