Vinton mendapat skors lima laga serta denda sebesar Rp 20 juta karena tindak kekerasan fisik yang disengaja terhadap Gian Gumilar, guard Satya Wacana Metro LBC Bandung, Selasa (19/11/2013).
Pada pertandingan tersebut, Vinton melakukan pelanggaran keras terhadap Gian saat melakukan drive, pada menit ketujuh di kuarter ketiga. Gian terkapar dan mengalami luka sobek di bibir. Dia harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapat lima jahitan.
Pelanggaran keras itu dianggap sebagai personal foul oleh wasit yang memimpin laga saat itu. Namun, menurut pengamatan yang dilakukan PT DBL Indonesia selaku penyelenggara liga, pelanggaran yang dilakukan Vinton memiliki tendensi kesengajaan. Itu terbukti dari pengamatan seusai pertandingan berdasarkan rekaman video.
"Aturan-aturan yang dilaksanakan di NBL Indonesia selalu dibahas bersama dalam Rapat Dewan Komisaris, yang melibatkan penyelenggara, dalam hal ini PT DBL Indonesia, dan tim-tim peserta. Mengenai denda Rp 20 juta dan larangan bermain juga sudah disampaikan dalam rapat," ujar Azrul Ananda, komisioner NBL Indonesia.
"Dalam kasus Vinton, penyelenggara sudah memberikan peringatan lewat klub, ketika kejadian serupa terjadi pada laga sebelumnya. Karena terulang lagi pada laga melawan Satya Wacana Metro LBC Bandung, kami pun harus mengambil tindakan," tambah Azrul.
Menurut Azrul, dalam sebuah pertandingan, permainan keras bukanlah sesuatu yang dilarang. "Tapi, semua sepakat agar permainan keras tetap dalam batas-batas sportivitas, bukan dengan tujuan menyakiti atau mencederai orang lain."
"Kami berharap sanksi ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk semua klub dan pemain. Kami ingin NBL Indonesia menjadi liga yang sangat kompetitif, tapi juga menjadi contoh dalam menjunjung sportivitas," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.