Sejak tip-off, kedua tim bermain dengan tempo cepat. Vamiga Michel mencuri dua poin untuk SM saat kuarter pertama baru berjalan empat detik. Tak lama, bintang Satya Wacana, Yo Sua menyamakan kedudukan. Terus bermain agresif, Satya Wacana mampu memimpin dua poin dengan 18-16.
Di kuarter dua, permainan Satya Wacana masih stabil. Tembakan-tembakan Yo Sua beberapa kali mengancam pertahanan SM. Kuarter ini masih menjadi milik Satya Wacana dengan raihan 35-33.
Kuarter ketiga berjalan makin sengit. Dengan full court press, pertahanan Satya Wacana sulit ditembus. Bermain lebih keras, SM akhirnya memimpin 61-53.
Suasana terus memanas di kuarter empat. Berkat aksi Yoppi France Giay, Satya Wacana mampu mendekat, 66-68. Tetapi, Satya Wacana kesulitan menyamakan skor. Pada empat detik terakhir, Satya Wacana mengalami anti klimaks setelah lay up Eben Haeser hanya menyentuh ring. Skor pun tetap bertahan hingga waktu habis.
Walau menang, penampilan SM pada pertandingan ini tidak sebaik dua laga sebelumnya. Defense dan offense tim ini terlihat kacau. Apalagi, di kuarter empat mereka hanya mampu mencetak tujuh poin. Hal inilah yang disesalkan oleh Cokorda Raka, pelatih SM.
“Pemain kami terlihat kesulitan menahan Satya Wacana. Hal ini memperlihatkan defense kami sedang berada dalam kondisi yang tak baik. Ini yang akan saya evaluasi untuk pertandingan berikutnya,” ungkap Cokorda yang juga merupakan mantan pemain Garuda Kukar Bandung.
Amin Prihantono membukukan 19 poin untuk SM sekaligus menjaga rekornya mencetak dua digit poin pada tiga laga beruntun selama seri satu ini.
Sementara itu, Yo Sua tampil impresif dengan memimpin perolehan angka terbanyak bagi Satya Wacana. Shooting guard kelahiran Pangkal Pinang ini menyumbang 20 poin. Saat ini, Yo Sua telah mengemas 818 poin sepanjang kariernya di NBL Indonesia.