SURABAYA, Kompas.com - Alamsyah menjadi atlet yang berhasil membawa pulang terbanyak di tahun ini. Dari Sembilan kali keikut sertaannya di Djarum Sirnas, Alamsyah hanya gagal di Medan.
Rangkaian Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Open 2013 berakhir sudah. Dimulai bulan Maret lalu di mana Djarum Sirnas kembali singgah di Balikpapan, tahun ini tur dilanjutkan ke Lampung, Jakarta, Bandung, Manado, Medan, Bali, Semarang, Yogyakarta dan terakhir di GOR Sudirman, Surabaya.
Total hadiah yang dibagikan setiap serinya adalah Rp 240 juta, Alamsyah menjadi atlet yang berhasil membawa pulang terbanyak di tahun ini. Dari Sembilan kali keikut sertaannya di Djarum Sirnas, Alamsyah hanya gagal di Medan, di mana ia harus tersandung di tangan Hermansyah dari PB Jaya Raya di babak perempat final. Sementara di seri Bandung, Alamsyah memang tidak ambil bagian terkait persiapannya ke Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013.
Di Surabaya ia berhasil kembali ke podium teratas usai mengalahkan Nugraha Andi Saputra, pemain dari JR Enkei yang juga dia kalahkan di final Djarum SIrnas Yogyakarta dua pekan lalu. Di Surabaya, bahkan Alamsyah berhasil menang dengan dua gim langsung 21-18 dan 21-19.
“Dia memang pemain bagus. Di gim kedua saya malah sempat tertinggal tetapi saya mencoba lebih sabar dan mengantisipasi bola-bola pendek yang dia berikan, jadi saya berusaha untuk lebih cepat menurunkan bola, dia pemain menyerang, tadi pun disepanjang pertandingan saya sering dipaksa bertahan,” ujar Alamsyah.
Alamsyah memang sempat tertinggal 15-18 di gim kedua, tetapi perlahan ia mulai bisa menerapkan pola permainannya untuk justru membalik keadaan dan memimpin 20-19 sebelum akhirnya mengklaim gelar juara dengan 21-19.
“Dia tidak suka bermain rally, jadi di sepanjang pertandingan tadi dia terus bermain menyerang dan menurunkan bola, ini yang berhasil saya antisipasi,” lanjutnya.
Dengan kemenangan ini, Alamsyah menambah Rp 16juta ke pundi-pundi rupiahnya, hingga total yang ia kumpulkan diselanjang Djarum Sirnas 2013 adalah Rp 128 juta. Ini baru hasil raihannya dari hadiah turnamen, tentunya diluar bonus dari sponsor yang biasa dikucurkan saat sang atlet berprestasi. “Kalau hasil uangnya, paling saya tabung saja, untuk modal masa depan,” ujarnya.
Sementara di sektor ganda campuran, Trikusharjanto/Nadya Melati dari Pertamina tak harus menguras keringat. Hal ini terjadi setelah lawannya unggulan pertama, Ardiansyah Putra/Devi Tika Permatasari mundur di partai puncak. Gelar ganda putri jatuh ke tangan Nadya Melati/Dian Fitriani dari Pertamina/Jaya Raya, mereka menang 21-11 dan 21-17 dari Devi yang berduet dengan Keshya Hanadia Nurvita.
Sementara Pelatnas yang tinggal berharap pada Wahyu Nayaka/Ade Yusuf untuk membawa gelar sektor ganda putra, harus puas di posisi runner up. Wahyu/Ade gagal mengatasi salah satu langganan juara Djarum SIrnas, Rendra Wijaya/Rian Sukmawan. Mereka kalah dua gim langsung 19-21 dan 17-21. (*/)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.