Persiapan dilakukan dengan melakukan pengumpulan data dan tes fisik buat para atlet-atlet semua cabang olah raga selama satu pekan, 11-17 November 2013.
Pendataan diri dan tes fisik dilakukan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) serta stadion atletik di Rawamangun, Jakarta. Tes meliputi ketahanan fisik seperti push-ups, sit-ups, lari 300 meter serta yang menjadi utama dalah beep-test.
Pada beep-test ini para peserta harus berlari bolak-balik dengan jarak 20 meter. Setiap tingkat dilakukan hingga 10x20 meter. Beep test ini ditujukan untuk melihat tingkat ketahanan fisik dan stamina serta konsisteni dari si atlet. Rentang kemampuan dinilai dari tingkat di bawah lima hingga di atas 12. Mereka yang beralri di bawah level 5 dikategorikan sangat buruk, sementara tingkat luar biasa adalah mereka yang mampu berlari hingga level di atas 13.
Rata-rata atlet DKI mampu menempuh level 6-7 untuk putri dan di atas 8 untuk putera. Kondisi udara yang panas saat tes dilakukan pada pagi hingga siang hari memang menjadi satu faktor yang berpengaruh.
Para atlet nasional asal DKI yang tengah mempersiapkan diri untuk SEA Games seperti Gde Siman Sudartawa, Alexis Wijaya Ohmar dan yang lain juga hadir di Rawamangun, namun tidak menjalani tes.
Di ajang PON XVIII Riau/2012 lalu, kontingen DKI keluar sebagai juara umum. Sementara Jawa Barat yang menempati peringkat 2 di Riau bertekad untuk menggeser DKI sebagai juara umum saat menjadi tuan rumah PON XIX/2016 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.