Tanamkan Mental Juara, Aspac Bertekad Pertahankan Gelar

"Target kami memang juara, tapi setahap demi setahap. Fokus kami masuk delapan besar, naik ke empat besar, baru memikirkan juara. Kami semua sudah berkomitmen untuk terus berjuang, meskipun tidak ada Xaverius (Prawiro) dan Prastawa (Andakara Prastawa Dhyaksa) yang sekarang masih di pelatnas," terang pelatih Aspac, Rastafari Horongbala, di Batavia Cafe, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2013).

Sementara itu kapten tim Aspac, Mario Gerungan mengatakan tak ada yang tidak bisa dilakukan jika tiap anggota Aspac menanamkan mental juara.
 
"Semua tim, terutama lima besar, melakukan perombakan besar-besaran, bahkan CLS sampai berlatih ke Korea. Persaingan akan semakin ketat. Tim seperti Hangtuah (Sumsel IM) dan Stadium juga perkembangannya luar biasa," aku Mario.

"Untuk seri satu ini secara kuantitas kami memang kurang," kata Mario mengenai absennya Xaverius, Prastawa, serta beberapa pemain yang cedera. "Tapi dengan bekal selama pramusim kemarin, kami tetap optimistis."

"Musim lalu yang kurang dari kami adalah mental dan konsistensi. Tapi kami berhasil melalui hal tersebut dan menjadi juara. Sekarang kami membawa mental juara tersebut untuk bisa mempertahankan gelar," tandas Mario.

Walaupun tak diperkuat beberapa pemain andalan, Aspac yang kekurangan big man kini kembali menyertakan Muhammad Isman Thoyib. Pemain senior Aspac tersebut sebelumnya telah menyatakan diri pensiun. Namun, Thoyib yang kini bekerja sebagai PNS di Jawa Tengah akhirnya mendapat izin langsung dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk meneruskan kariernya di bidang basket.