Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djokovic, Tujuh Gelar dalam Setahun dan 22 Kemenangan Beruntun

Kompas.com - 12/11/2013, 14:02 WIB
LONDON, KOMPAS.com — Novak Djokovic menutup musim ini dengan keberhasilan mempertahankan gelar ATP World Tour Finals, di O2 Arena, London. Petenis Serbia ini mengalahkan Rafael Nadal pada laga final dengan 6-3, 6-4, dalam pertandingan selama 1 jam 36 menit.

Ini adalah gelar ketiga Djokovic di turnaman tutup tahun yang hanya diikuti delapan petenis terbaik (tunggal dan ganda) dalam satu musim tersebut, setelah 2008 dan 2012. Djokovic adalah petenis ketujuh yang bisa memenangi paling tidak tiga gelar di turnamen ini, sepanjang sejarah, setelah  Roger Federer (6 gelar), Ivan Lendl (5), Pete Sampras (5), Ilie Nastase (4), Boris Becker (3), dan John McEnroe (3).

Djokovic adalah petenis pertama yang bisa menang straight set di semifinal dan final sejak Federer pada 2007. Di Semifinal, Djokovic mengalahkan Stanislas Wawrinka dengan 6-3, 6-3.

Gelar ini adalah yang ketujuh diraih Djokovic tahun ini, setelah Australian Open, Dubai, Monte Carlo Masters, China Open, Shanghai Masters, dan Paris Masters. Tujuh gelar dalam satu musim ini adalah kedua terbaik setelah 2011 saat dia meraih 10 gelar.

Kemenangan ini juga memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 22 pertandingan secara beruntun. Petenis 26 tahun ini belum terkalahkan sejak kalah dari Nadal di final US Open, September lalu. Ini adalah rekor terpanjang keduanya sepanjang karier, setelah 43 kemenangan peruntunnya pada 2010-2011.

"Setelah final US Open, saya perlu menenangkan diri, melihat dan menganalisis apa kesalahan saya, terutama untuk pertandingan melawan dia (Nadal), mencoba mengerti apa yang saya perlukan untuk melawan dia."

"Ada tim dengan banyak orang di sekitar saya yang sangat profesional dan mereka sudah melakukan yang terbaik untuk meningkatkan permainan saya. Saya rasa hasilnya terlihat, bahwa saya mendapatkan perkembangan yang bagus dalam dua setengah bulan terakhir," kata Djokovic.

Final tahun ini merupakan kali kelima petenis nomor satu dan dua bertemu di partai puncak ATP World Tour Finals, setelah 1983 (McEnroe/peringkat 2 menang atas Lendl/1), 1986 (Lendl/1 menang atas Becker/2), 2010 (Federer/2 menang atas Nadal), dan 2012 (Djokovic/1 menang atas Federer/2).

Petenis yang akrab disapa Nole ini mengaku butuh kerja keras untuk bisa mengimbangi Nadal, yang tahun ini bermain fantastis dan sudah mengantongi 10 gelar.

"Kami saling mendorong sampai ke batas dan membuat masing-masing jadi lebih baik. Kami membuat masing-masing harus bekerja lebih keras pada permainan kami, terutama saat kami saling berhadapan. Ini selalu jadi tantangan besar," aku sulung tiga bersaudara tersebut.

Atas kemenangannya, Djokovic berhak atas hadiah uang senilai 1.923.000 dollar AS (22 miliar rupiah lebih). Sementara Nadal meraih 1.013.000 dolar (sekitar 11,7  miliar rupiah).

Sebelum beristirahat, Djokovic akan membela Serbia pada final Davis Cup melawan Ceko, akhir pekan ini. Pada 2010, dia termasuk salah satu yang membawa Serbia mencatat sejarah dengan menjuarai Davis Cup untuk kali pertama sepanjang sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ATP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liga 1: Gol Victor Bikin PSM Vs Borneo FC 1-1, Madura United Vs PSS Seri

Hasil Liga 1: Gol Victor Bikin PSM Vs Borneo FC 1-1, Madura United Vs PSS Seri

Liga Indonesia
Pengamat Tanah Air Soal Nilai Plus dan PR bagi Timnas Indonesia

Pengamat Tanah Air Soal Nilai Plus dan PR bagi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

Liga Indonesia
Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Liga Indonesia
Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Internasional
Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liga Inggris
Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Bundesliga
Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Liga Lain
Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Liga Inggris
PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Timnas Indonesia
Sorotan Media Korea Selatan ke 'Magis Shin Tae-yong' Bersama Timnas Indonesia

Sorotan Media Korea Selatan ke "Magis Shin Tae-yong" Bersama Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Internasional
Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Olahraga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com