"Ihsan sudah bermain di pola yang benar, memang seharusnya dia main seperti ini. Lawan jadi berada dalam tekanan dan tidak bisa berkembang," kata Imam Tohari, sang pelatih.
Meskipun menghadapi wakil tuan rumah, Ihsan tak gentar. Ihsan mengaku tak memikirkan dukungan penonton di Stadion Huamark yang jelas akan berpihak pada Thongnuam. Ihsan terus memimpin perolehan angka hingga menang dengan skor cukup telak.
"Dari awal, saya yakin karena sudah mempelajari permainan lawan. Walaupun saya belum pernah bertemu, selama di turnamen ini saya selalu menonton permainan Pannawit. Saya sudah antisipasi smes silang yang menjadi andalannya. Makanya tadi saya jarang memukul ke arah yang memudahkan dia untuk smes," jelas Ihsan.
"Di game kedua, saya menang angin dan saya makin percaya diri untuk menyerang. Pokoknya begitu ada kesempatan, saya smes terus. Pada pertandingan ini, serangan saya cukup tajam dan pertahanan saya juga rapat," tambah pemain kelahiran Tasikmalaya, 18 November 1995.
Ihsan menjadi wakil kedua Indonesia yang lolos ke semifinal setelah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Masita Mahmudin, yang memenangi pertandingan di nomor ganda campuran melawan Kittiphon Chairojkanjana/Narissapat Lam (Thailand), dengan 21-12, 21-6.
Pada babak selanjutnya, Ihsan akan menghadapi Heo Kwang-Hee dari Korea.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.