Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Ban Lunak Lorenzo Hidupkan Kembali Harapan Yamaha

Kompas.com - 27/10/2013, 17:31 WIB
Norma Gesita

Penulis

Sumber crashnet
MOTEGI, KOMPAS.com - Jorge Lorenzo menghidupkan kembali harapan Yamaha dengan menjuarai GP Jepang, di Sirkuit Twin Ring Motegi, Minggu (27/10/2013). Lorenzo kini hanya terpaut 13 poin dari Marc Marquez yang masih memimpin klasemen dengan 318 poin. Ia masih memiliki kesempatan terakhir untuk mempertahankan gelar juara dunia, pada GP Valencia, di Spanyol, dua pekan mendatang.

"Ketika melihat balapan Moto3 dan Moto2 hari ini, kalian tidak akan pernah tahu apa yang bisa terjadi. Hingga kami menyelesaikan balapan, kami tahu perlombaan belum berakhir," kata Lorenzo. "Saya bukan pebalap yang sedang memimpin (klasemen) dan bukan jadi penentu. Jadi, mari kita lihat bagaimana strategi kami di Valencia. Saya pebalap dengan kemenangan terbanyak musim ini dan itu sangat penting."

Lorenzo menyelesaikan balapan dan finis di depan Marc Marquez dan Dani Pedrosa yang menempati posisi dua dan tiga.

"Jika melihat hasil pemasanan, urutan pertama hingga ketiga adalah pebalap Honda. Artinya, lintasan ini sangat baik untuk mereka. Jadi, menang di sirkuit Honda setelah mengambil begitu banyak risiko dengan ban, merupakan sesuatu yang membahagiakan. Ini benar-benar balapan yang menyulitkan secara fisik, tapi saya terus berkonsentrasi karena benar-benar menginginkan kemenangan ini," kata Lorenzo.

Tim Lorenzo memutuskan untuk menggunakan ban lunak, beberapa saat sebelum balapan. Keputusan tersebut dirasa tepat oleh Lorenzo yang akhirnya tak kehilangan posisi sejak memulai balapan dari pole position.

"Kami membuat keputusan tersebut menjelang balapan. Sebelum balapan, suhu 10 derajat lebih hangat dibanding pagi hari dan saya merasa lebih baik menggunakan ban lunak. Saya pikir itu adalah pilihan yang tepat bagi saya di Yamaha, tapi untuk Honda mungkin mereka lebih baik menggunakan ban berbeda," ujar Lorenzo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber crashnet
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com