Jelang Jakarta Marathon 2013, Masih Banyak Jalan Berlubang

Rombongan dipimpin langsung Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wamenparekraf Sapta Nirwandar.

Secara keseluruhan, rombongan melakukan survei rute lari Jakarta Marathon 5 KM, 10 KM, Half Marathon (21 KM), dan Full Marathon (42 KM). Sayangnya, sepanjang rute yang akan dilalui oleh para pelari internasional maupun nasional itu, tak sedikit lubang maupun aspal yang tidak merata.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, setidaknya ada 50 titik lubang di sepanjang rute yang akan dilintasi oleh sekitar 10.000 peserta tersebut. Lubang-lubang itu menghiasi bagian tengah jalan, sisi jalan, jalur busway Transjakarta, jalur cepat maupun lambat.

Lubang itu tampak berada di jalur busway Mangga Besar, Sawah Besar, Harmoni, Jalan Juanda, Jalan Veteran, perempatan Istana Negara, dan seberang Kementerian Perhubungan. Kemudian, di Jalan Sudirman, Bunderan Hotel Indonesia, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Sisingamangaraja.

Wamen Parekraf Sapta Nirwandar pun mengklaim rute yang akan dilalui para pelari elit tersebut tidak ada lubang sama sekali. Selain itu, ia juga mengaku kalau sudah mengecek ulang berkali-kali lokasi tersebut.

Lagipula, menurut dia, meski baru pertama kali, Jakarta sudah mendapatkan sertifikasi rute maraton internasional dengan Grade A dan tingkat elevasi rute 0 m per km dari International Association of Athletics Federations (IAAF).

"Mana ada lubangnya? Kita sudah cek berkali-kali. Jalur khusus busway itu kan tidak dilalui oleh pelari," kata Sapta seusai survey rute, di Monas, Jakarta, Sabtu (26/10/2013).

Kendati demikian, Sapta menyerahkan urusan jalan rusak itu kepada Pemprov DKI, dalam hal ini, Dinas Pekerjaan Umum DKI.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau para atlet agar tidak melintasi jalan berlubang tersebut. Apabila pelari menemui jalan berlubang, ia mengimbau para pelari untuk melompati lubang tersebut.

Tak tanggung-tanggung Basuki juga akan mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Manggas Rudy Siahaan. Sebab, ia memiliki target agar jalan Jakarta bebas lubang (zero hole).

"Makanya nanti kalau sampai benar-benar banyak yang bolong, Kepala Dinas PU mesti ditegur. Soalnya dia sudah disuruh benerin. Dicopot (jabatannya) langsung aja ya? Hahaha," kata Basuki tertawa.

Adapun rute yang disurvei pada sore hari tadi dimulai dari Silang Merdeka Barat Daya/Area Monas dengan rute yang dilalui sebagai berikut: Bundaran Indosat–Jalan Budi Kemuliaan–Jalan Abdul Muis-Jalan Majapahit–Jalan Gajah Mada–Jalan Pintu Besar Selatan–Jalan Kali Besar Barat–Jalan Kali Besar Timur 3–Jalan Kunir–Jalan Kemukus–Jalan Ketumbar–Jalan Lada-Jalan Pintu Besar Selatan–Jalan Hayam Wuruk–Jalan Ir. H. Juanda–Jalan Pos–Jalan Gedung Kesenian–Jalan Lapangan Banteng Utara–Jalan Katedral–Jalan Veteran–Jalan Medan Merdeka Barat–Jalan MH. Thamrin–Bundaran HI–Jalan Imam Bonjol–Jalan HR. Rasuna Said–Jalan Jend. Gatot Subroto–Putar Balik di kolong Fly OverPancoran–Jalan Jend. Gatot Subroto–Jalan Gerbang Pemuda-Jalan Asia Afika–Jalan Hang Tuah–Jalan Kyai Maja–Jalan Sisingamangaraja–Jalan Jend. Sudirman–Bundaran HI–Jalan MH. Thamrin–Area Monas.

Dalam survei ini, Basuki bersama Sapta turut didampingi oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni, Wakil Kapolda Metro Jaya Brigjen (Pol) Sudjarno, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Arie Budhiman, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Ratiyono, Kepala Dinas Kebersihan DKI Unu Nurdin, dan Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso.