Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jwala Gutta Akhirnya Angkat Bicara soal Ancaman Sanksi untuknya

Kompas.com - 18/10/2013, 11:08 WIB
Norma Gesita

Penulis

HYDERABAD, KOMPAS.com — Pebulu tangkis India, Jwala Gutta, akhirnya angkat bicara untuk membela diri atas ancaman larangan bermain seumur hidup yang dikeluarkan Badminton Association of India (BAI). Ia juga mengatakan agar saran yang ia ajukan untuk BAI tidak ditafsirkan sebagai kritik ataupun serangan balik.

Sebelumnya, BAI mengancam untuk memberikan hukuman berat kepada Gutta atas tuduhan provokasi yang mengganggu jalannya pertandingan pada Indian Badminton League (IBL), Agustus lalu. Gutta dianggap memengaruhi anggota timnya, Krrish Delhi Smashers, untuk tidak bertanding dengan Banga Beats yang mengganti susunan pemain beberapa menit jelang pertandingan.

Selain itu, BAI juga melarang Gutta mengikuti turnamen apa pun hingga keputusan akhir diambil. Gutta yang telah terdaftar di turnamen Yonex Denmark Open Superseries Premier 2013, batal berangkat karena namanya telah dicabut kembali oleh BAI.

"Bulu tangkis adalah olahraga saya. Saya ingin melihatnya (bulu tangkis) mencapai puncak. Saya bermain delapan jam sehari. Saya hanya tahu cara bermain bulu tangkis. Apa lagi yang bisa saya lakukan? Saya tidak tahu bagaimana berpolitik. Saya tidak tahu bagaimana bersikap diplomatis."

"Jika mereka (BAI) berpikir saya mencoba melakukan sesuatu (memusuhi) terhadap mereka, mereka benar-benar bodoh. Saya tidak melakukan apa pun kecuali bermain bulu tangkis sepanjang hari," kata Gutta yang tidak mengerti mengapa BAI menempatkannya sebagai musuh.

Gutta telah mengajukan ke pengadilan tinggi New Delhi untuk mendapatkan pembelaan. Pengadilan memutuskan Gutta seharusnya tetap bisa mengikuti turnamen selama keputusan hukuman belum dikeluarkan.

Sayang, BAI menolak mendaftarkan kembali nama Gutta ke berbagai turnamen bulu tangkis. Gutta juga mengatakan, dia akan berjuang habis-habisan lewat jalur hukum jika BAI memberlakukan larangan bermain seumur hidup pada dirinya.

"Apa yang salah dengan itu? Saya dengan lantang menolak larangan bermain seumur hidup. Saya tidak dapat bermain kata-kata dan tidak bisa berbohong. Jika BAI memiliki orang-orang yang tulus mendukung dan mempromosikan olahraga, apa pun yang saya katakan tidak akan ditafsirkan sebagai kritik negatif."

"Saya pemain nasional, pemain internasional, yang telah memenangkan begitu banyak medali dan penghargaan bagi negara. Mengapa mereka (BAI) memandang negatif kritik dari saya? Seharusnya mereka menganggapnya sebagai saran."

"Saya memiliki hak untuk menyarankan. Ini adalah olahraga saya. Saya seorang pemain bulu tangkis. Bagaimana diri saya sekarang, semua itu karena bulu tangkis. Saya akan berjuang untuk melawan. Saya tak punya pilihan selain ke pengadilan karena ancaman mereka itu konyol. Semua orang menertawakan keputusan mereka. Saya juga mendapat begitu banyak dukungan," lanjut Gutta.

Gutta juga mengatakan, namanya tidak didaftarkan pada China Open (12-17 November). "Saya baru mengetahuinya dari Ashwini (Ponnappa, partner Gutta di nomor ganda putri) bahwa mereka belum mendaftarkan kami."

"Saya berniat bermain dengan biaya saya sendiri. Saya bahkan tidak meminta mereka untuk menempatkan saya dalam tim. Jika mereka tetap menghentikan saya untuk bermain, saya akan melawannya. Siapa mereka hingga bisa menghentikan saya untuk bermain?"

"Ini benar-benar menyedihkan bahwa seorang pemain harus pergi ke pengadilan dan meminta izin untuk bermain. Saya berharap itu tidak terjadi pada siapa pun," tandas Gutta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com