Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Spanyol, F1, dan Olahraga untuk Maria de Villota

Kompas.com - 12/10/2013, 05:47 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber AP
MADRID, KOMPAS.com — Setahun setelah hampir kehilangan hidupnya dalam kecelakaan balap mengerikan, mantan pebalap penguji Formula Satu, Maria de Villota (33), ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Seville, Spanyol, Jumat (11/10/2013) pagi. Hasil otopsi mendapati bahwa dia kemungkinan tewas karena cedera yang didapatkan dalam kecelakaan tahun lalu.

Isabel, adik dari De Villota, mengatakan, otopsi menunjukkan bahwa De Villota meninggal saat tidur, sekitar pukul 06.00 waktu setempat, karena kerusakan saraf akibat kecelakaan pada Juli 2012. Kecelakaan mengerikan tahun lalu telah menyebabkan De Villota kehilangan mata kanan, tetapi dia sudah terlihat pulih dengan indikator telah kembali mengemudi, menulis buku tentang kecelakaan tersebut, dan menikah.

Kepolisian Spanyol menyatakan, kematian De Villota karena "sebab-sebab alamiah" dan tak ada indikasi kekerasan. Informasi awal kematian De Villota diterima dari manajernya yang dihubungi staf Sevilla Congresor Hotel, tempat tubuhnya ditemukan.

De Villota mengalami kecelakaan fatal ketika melakukan pengujian untuk tim F1 Marussia di Inggris. Selain kehilangan mata, dia pun mengalami cedera serius di kepala dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama satu bulan.

Merupakan warga asli Madrid, De Villota adalah putri dari Emilio de Villota, pebalap F1 pada era 1976-1982. Para ofisial F1 dan pebalap yang kini tengah berlaga di Grand Prix Jepang menyatakan keterkejutannya dengan kabar kematian De Villota.

Duka dari semua lapangan olahraga

"Saya sampaikan belasungkawa terdalam untuk keluarga De Villota," kata Presiden FIA Jean Todt. "Maria adalah pebalap yang fantastis, cahaya cemerlang bagi perempuan di motorsport, dan juru kampanye yang tak kenal lelah untuk keselamatan di jalan," kata dia. "Atas semua itu, dia adalah teman yang sangat saya kagumi."

Pemimpin tim McLaren Martin Whitmarsh yang juga Ketua Asosiasi Tim Formula Satu, Martin Whitmarsh, mengatakan, "Seluruh paddock sangat terkejut dengan berita bahwa Maria sudah tak lagi bersama kami." Menurut Whitmarsh, De Villota tidak hanya inspirasi bagi perempuan di olahraga ini, tetapi juga untuk semua orang yang pernah mengalami luka yang mengancam jiwa.

Monisha Kaltenhorn dari tim Sauber, perempuan pertama yang menjadi pebalap utama F1, mengatakan, "Jika ada yang mewakili kekuatan dan optimisme, itu adalah Maria. Kematian mendadaknya adalah kerugian besar bagi dunia motorsport."

Penanggung jawab pengembangan pebalap dari tim William, Susie Wolff, ingat bahwa De Villota memintanya untuk tetap melanjutkan program untuk pebalap perempuan, setelah kecelakaan yang menimpa De Villota. "Saya ingat dia katakan itu. Terserah bagaimana, tunjukkan bahwa pebalap perempuan di F1 adalah mungkin," kenang Wolff.

Menurut Wolff, De Villota tahu bahwa perempuan bisa bersaing di laga tersebut. Setelah kecelakaan merenggut peluangnya bersaing di arena F1, menurut Wolff, yang diinginkan De Villota adalah orang-orang tahu soal kemampuan perempuan di F1 dan mewujudkannya. "Dia memiliki semangat itu untuk hidup, kekuatan karakter, dan pandangan yang positif tentang kehidupan."

Marussia dalam pernyataan resmi menyatakan dukacita untuk De Villota. "Pikiran dan doa kami bersama keluarga Maria dan teman-temannya."

Petenis Spanyol, Fernando Alonso, mengatakan, "Ini berita yang sangat menyedihkan bagi motorsport. Maria dicintai semua orang. Sekarang, yang bisa kita lakukan adalah berdoa bagi dia dan keluarganya."

Selain menjadi pebalap penguji di Marussia, De Villota juga pernah mengikuti kejuaraan touring dunia pada 2006 dan 2007, serta Superleague seri ban terbuka. De Villota berada di Seville untuk kegiatan "What Really Matters", kegiatan inspiratif untuk orang-orang muda tentang nilai kemanusiaan universal. Menyusul kabar duka ini, konferensi tersebut dibatalkan.

De Villota adalah perempuan pertama Spanyol yang berkiprah di F1. Menteri Olahraga Jose Wert mengumumkan bahwa De Villota akan mendapat anugerah anumerta berupa Medali Emas Spanyol of Merit Sporting.

Ungkapan duka datang dari para olahragawan lain di seantoro Spanyol. Mereka, antara lain, gelandang Barcelona Andres Iniesta dan petenis nomor satu dunia Rafael Nadal. "Ini berita buruk bagi dunia olahraga pada umumnya dan olahraga Spanyol khususnya," kata Nadal.

Kecelakaan itu

De Villota mengalami kecelakaan tahun lalu, saat baru empat kali mengemudi mobil F1 dan yang pertama untuk Marussia. Dia menabrak truk dukungan dalam sesi garis lurus di dekat lapangan terbang di Inggris. Investigasi internal menyimpulkan tak ada masalah dengan mobil itu.

Memulai debut pada 2011, De Villota mengawali karier di F1 bersama Renault di Sirkuit Paul Ricard, Marseille, Perancis. Kematian De Villota terjadi pada saat dia terlihat telah melewati dampak kecelakaan.

Dalam sebuah wawancara, Februari 2013, De Villota mengatakan, dia telah kembali merasa "bebas" dan "menjadi dirinya sendiri" setelah bisa kembali mengemudi di jalan raya. Pada Mei 2013, dia kembali memasuki paddock untuk pertama kali setelah kecelakaan, di tengah GP Spanyol. Saat itu dia mengatakan kepada AP, ada campuran antara adrenalin dan sedih karena bisa berada lagi di dekat olahraga yang nyaris merenggut hidupnya.

Pada Juli 2013, De Villota menikah dengan Rodrigo Garcia. Kesehariannya diisi dengan kegiatan amal dan menjadi anggota komisi perempuan di FIA. Pada Senin (7/10/2013), dia memaparkan bukunya berjudul Life is A Gift, sebuah buku tentang kisahnya setelah mengalami kecelakaan di sirkuit itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas & Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas & Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Korea Malam Ini

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Korea Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Liga Indonesia
'Bocoran' Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

"Bocoran" Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Liga Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Liga Indonesia
Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com