Lin yang sempat menyebarkan virus, "Linsanity," musim lalu, mengaku mendukung keterbukaan Pacquiao yang mengaku kini lebih dekat dengan Evangelis, salah satu aliran dalam agama Kristen Protestan, ketimbang agama Katolik yang dianutnya.
"Saya kira tidak seorang pun berhak menilai dirinya sebagai seorang pribadi. Selama ia mencoba apa adanya, tidak masalah buatnya," kata Jeremy Lin.
Isu Pacquiao dengan keyakinannya ini sempat menjadi isu hangat di Filipina setelah ia dipukul KO petinju Meksiko, Juan Manuel Marquez pada 2012 lalu. Bahkan ibu Pacquiao, Dionysia, juga menyalahkan sikap beragama anaknya di balik kekalahannya tersebut.
Dalam wawancara dengan ESPN, Desember lalu, Pacquiao mengatakan saat ini ia merasa lebih baik dengan Tuhan di sampingnya. "Dengan Tuhan bersamamu, siapa yang mampu melawanmu? Semuanya mungkin bersama Tuhan," kata Pacquiao.
Pacquiao akan menghadapi petinju AS, Brandon Rios, di Macau pada akhir November mendatang.
Media massa Filipina menyebut legenda tinju Filipina tersebut saat ini kesulitan menemukan teman berlatih sepadan di negaranya. Petinju kelas menengah, Marlon Alta, disebut mengundurkan diri karena tidak tahan dengan pukulan keras Pacquiao.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.