Hirokawa dan Slivova Juara Pra Piala Dunia Lintas Alam Paralayang

Kejuaraan yang diselenggarakan Klab Jatarupa Jakarta, diikuti 67 pilot asal 17 negara dan berlangsung dari 27 September-4 Oktober, memperebutkan hadiah uang sekitar 9.000 Euro. Bukan hanya pilot dari Asia; seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, China, Jepang, Korea Selatan dan tuan rumah Indonesia, namun juga pilot asal Afrika Selatan, Ceko, Inggris, Italia, Perancis, Rusia, Slovenia, Swedia dan Swiss berbondong ke Batu Dua, lokasi terbang yang masih asing bagi mereka. Namun itulah naluri sejati atlet olahraga dirgantara, selalu mencari tantangan baru.
          
Pilot Swedia, Tobias Hinas yang menempel ketat nilai Hirokawa sejak ronde awal, merasa yakin juara ketika menjadi pilot kedua yang mendarat pada ronde keempat atau terakhir, Kamis (3/10), setelah pilot Perancis, Mathieu Vermeil. Hirokawa yang hanya unggul 122 angka dengan Hinas, cukup masuk 10 Besar di ronde akhir untuk meraih juara, asal selisih nilainya tetap aman.

Hinas yang tidak melihat parasut Hirokawa didekatnya jelang mendarat, menyangkanya tidak mencapai finis dan sudah melonjak kegirangan dan berteriak lantang sambil meninju udara. Namun, 20 menit kemudian, parasut biru gelap merek Ozone jenis Enzo milik Hirokawa nampak di kejauhan. Melewati garis finis radius 400 meter di persawahan kantor Pemda Sumedang pada pukul 15.43, sudah cukup memenuhi syarat baginya memperoleh nilai.

Hirokawa terbang selama 3 jam 13 menit, 14 detik. Sedangkan pilot yang mendarat setelah pukul 16, tidak memperoleh nilai. Pilot unggulan yang bekerja sebagai analis komputer berusia 39 tahun itu, terbang dengan kecepatan rata-rata 18,2 km/jam. Ia menjadi pilot ketujuh dari hanya delapan yang mencapai finis. Sedangkan yang lepas landas sejak lomba dibuka pukul 11.50 WIB siang itu adalah 65 pilot.

Pilot Indonesia Peringkat 10 Besar
Pilot asal Jawa Timur, Muhammad Rizky Dhermawan menyelamatkan wajah tuan rumah dengan menempati peringkat 10 Besar. Setelah andalan tuan rumah Hening Paradigma cedera pergelangan kaki di Ronde III dan Raja Udara Asia Tenggara, peraih empat medali emas SEA Games 2011, Thomas Widyananto absen karena mempersiapkan diri untuk Pekan Olahraga Propinsi (Porprop) Jawa Tengah minggu ini, Rizky merupakan yang terunggul di antara 24 pilot tuan rumah (tiga putri).

 Meski “hanya” terbang sejauh 43 km di ronde akhir, dan tidak mencapai finis, Rizky, 20, sangat bangga bisa berlomba bersama para juara dunia dan penerbang handal kelas internasional. Jumlah nilainya sebesar 2446, cukup untuk menyingkirkan peraih medali emas perorangan dan beregu Lintas Alam Terbatas SEA Games 2011, Sarayut Chinpongsatorn (Thailand) dari peringkat 10 Besar. Pilot pesawat komersil jenis Airbus Thai Air itu harus puas di peringkat ke-11.

“Standarisasi penerbang lokal jadi meningkat, karena kita dipacu untuk terbang sejauh 100 km dalam kejuaraan ini. Kita juga jadi belajar teknik terbang yang baik dan benar, siasat mencari thermal” ujar mahasiswa Teknik Mesin Universitas Brawijaya itu. Peraih tiga medali perak PON Riau 2012 itu jadi penasaran ikut seri Lintas Alam Terbatas Dunia jika memperoleh sponsor.  (*/)

Hasil Lengkap Pra Piala Dunia Lintas Alam Paralayang Batu Dua 2013:
Juara Umum:
1.    Yoshiaki Hirokawa (Jpg)                       3325
2.    Tobias Hinas (Swedia)                            3297
3.    Petra Slivova (Rep. Ceko)                      3112
4.    Youngjong Park (Korsel)                       2949
5.    Zhenjun Zhao (China)                            2905
6.    Chin Chen Huang (Taiwan)                   2791
7.    Hongwei Quan (China)                           2741
8.    Daria Krasnova (Rusia)                          2601
9.    Mathieu Vermeil (Pra)                            2568
10.     Muhammad Rizky Dhermawan (Ina)  2446

Juara Kelas Putri:
1.    Petra Slivova (Rep. Ceko)                       3112
2.    Daria Krasnova (Rusia)                          2601
3.    Khobi Jane Bowden (Rep. Afsel)           2161
4.    Emi Igawa (Jpg)                                       1671
5.    Milawati Sirin (Ina)                                   414

Juara Beregu:
1.    China                                                       5788
2.    Korea Selatan                                         5517
3.    Jepang I (Hirokawa & Igawa)              4996