Musim ini sudah berjalan 12 seri dan tinggal menyisakan enam balapan. Marquez memimpin klasemen dengan 233 poin, unggul 30 angka dari Pedrosa di posisi kedua.
"Saya jelas kecewa setelah balapan di Silverstone (GP Inggris) karena kami punya kecepatan untuk bersaing menjadi juara," ucap Pedrosa.
"Kami harus belajar dari kesalahan dan terus maju. Misano adalah sirkuit yang cukup sulit dan memiliki level cengkeraman yang menantang. Tetapi, saya senang membalap di sana. Saya mendapat hasil bagus pada balapan-balapan sebelumnya, meskipun balapan tahun lalu jadi mimpi buruk! Tahun ini, kami datang dengan percaya diri dan mencoba untuk mengurangi (selisih) poin dari Marc."
Tahun lalu di Misano, Pedrosa mengawali balapan dari posisi pertama. Insiden terjadi sesaat sebelum star dilakukan, saat motor Karel Abraham mogok. Beberapa pebalap sudah meninggalkan grid, tetapi balapan harus diulang.
Pedrosa harus meninggalkan lintasan untuk membetulkan masalah pada ban motornya. Kru Honda berhasil memperbaiki motor tepat waktu. Namun, pebalap Spanyol ini harus memulai balapan dari baris paling belakang.
Setelah start ulang dilakukan, Pedrosa mencoba melaju di depan. Sayangnya, belum genap satu putaran berjalan, Hector Barbera menyeruduk bagian belakang motornya. Pedrosa terjatuh dan balapannya pun berakhir. Tak heran jika pebalap berjuluk "The Little Spaniard" ini menyebut balapan San Marino tahun lalu adalah mimpi buruk baginya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.