Bawa Nama Pelatnas, Beban untuk Thomi

"Rasanya tegang karena bawa nama pelatnas. Mereka yang di luar pelatnas pasti punya motivasi besar untuk mengalahkan saya. Tadi saya juga tidak bermain lepas," kata Thomi, saat ditemui usai pertandingan.

Pemain yang menempati unggulan keempat itu mengaku memang belum terlalu berkembang sejak dipanggil ke pelatnas, enam bulan lalu. Padahal, ia merasa tidak ada masalah dengan teknik permainannya. Dia bermain di bawah tekanan karena memikirkan nama pelatnas yang ia emban sekarang.

"Saya juga tidak tahu. Enam bulan di pelatnas rasanya sulit sekali untuk beradaptasi. Rasanya ada yang kurang pas, sehingga jadi beban. Beda dengan saat masih di klub. Pelatih juga selalu bilang, sekarang saya di pelatnas, jangan sampai kalah sama pemain luar (pelatnas). Ini sebenarnya tanggung jawab yang jadi beban juga," terang Thomi.

Selama pertandingan, Thomi memang banyak melakukan pukulan-pukulan tanggung. Ia juga terlihat ragu-ragu saat bermain. "Beberapa waktu ini selama latihan saya memang merasa tidak nyaman mainnya, tidak pas, dan kurang berkembang. Evaluasi saya, harus bisa menguasai mental dan mengatasi ketakutan," ujarnya.

Thomi merasa terbantu karena senior-seniornya di pelatnas sering memberi saran. "Sering dikasih saran juga, dari mas Sony (Sony Dwi Kuncoro) atau mas Tommy (Tommy Sugiarto). Katanya waktu di lapangan harus fokus dan pikirkan pertandingan saja, tidak usah mikir yang lain-lain," tambah Thomi.

Sementara itu, pelatih pelatnas tunggal putra, Marleve Mainaky menilai kekalahan Thomi lebih disebabkan karena faktor non teknis. "Tadi dia terlihat bermainnya berat, tidak lepas," kata Marleve.

Pelatnas menurunkan empat pemain tunggal putra kategori dewasa pada turnamen ini, yakni Thomi, Anthony Sinisuka Ginting, Setyaldi Putra Wibowo, dan Rifan Fauzin Ivanudin.

Thomi dan Anthony terhenti di babak kedua. Sementara Setyaldi dan Rifan berhasil melaju ke babak ketiga yang akan berlangsung hari ini, Rabu (4/9/2013).