Gunawan Tetap Ingin Kembali ke Indonesia

Turnamen Yonex-Sunrise Men’s Doubles Championships (YSMDC) 2013 akan diselenggarakan pada 21 – 24 Agustus 2013. Tahun ini merupakan kali kelima bagi Yonex-Sunrise dalam mensponsori YSMDC. Sebanyak 240 pasang ganda putra dari 57 klub akan turut serta meramaikan turnamen yang diadakan oleh Candra Wijaya.
 
Terdapat beberapa kategori yang akan dipertandingkan, antara lain U13 yang untuk pertama kalinya dipertandingkan tahun ini, U15, U17, U19, Dewasa, dan Veteran. Hampir semua provinsi di Pulau Jawa berpartisipasi dalam ajang ini dan juga beberapa provinsi luar Jawa seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bengkulu, dan Jambi. Tak luput peserta dari luar Indonesia seperti Malaysia, Perancis, dan Amerika Serikat.
 
YSMDC juga akan menyajikan beberapa rangkaian kegiatan di luar pertandingan. Hari pertama penyelenggaraan dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga disertai pemberian penghargaan kepada pembina terbaik versi Candra Wijaya Indonesia Badminton Club (CWIBC), Subagyo Hadi Siswoyo, Ketua PBSI periode 1997-2001. Hari kedua akan diberikan penghargaan legenda bulu tangkis ganda putra kepada Gunawan dan hari ketiga diadakan meet and greet pasangan juara dunia ganda putra 2013, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
 
Gunawan yang turut hadir dalam press conference berharap agar apa yang dilakukan Candra Wijaya ini dapat menciptakan produk-produk ganda terbaik Indonesia.
 
“Pembinaan zaman sekarang sudah jauh lebih baik daripada zaman saya dulu dan ajang seperti ini dapat memacu generasi juara masa depan,” ujar Gunawan yang kini berdomisili di Los Angeles, Amerika Serikat, seperti dikutip badmintonindonesia. ia mengungkapkan bahwa kedatangannya kali ini atas undangan Candra Wijaya dalam rangka menerima penghargaan sebagai Legenda Bulu Tangkis Ganda Putra.
 
Kecintaannya atas bulu tangkis tak lantas berhenti setelah beliau memutuskan untuk gantung raket. Ia tetap meneruskannya hingga ke negeri Paman Sam, dan kini mempunyai 30 anak didik di Amerika.
 
“Anak didik saya tidak bisa hadir di sini karena mengikuti kompetisi lain di sana (Amerika),” tambah Gunawan. Gunawan juga mengungkapkan bahwa dirinya mempunyai rencana untuk pulang ke Indonesia.
 
Sigit Budiarto menambahkan bahwa event ini sangat luar biasa dan dapat dijadikan tolok ukur ganda putra terbaik di masa yang akan datang. “Semoga event ini dapat berjalan lancar ke depannya dan saya akan selalu support apa yang dilakukan Candra melalui event ini.”
 
Candra Wijaya mengungkapkan bahwa YSMDC merupakan salah seorang yang responsif selama kariernya dalam dunia bulu tangkis Indonesia. “Saya berharap ajang ini dapat menjadi tolok ukur untuk menciptakan generasi andal serta menopang sektor ganda putra Indonesia untuk memperoleh prestasi,” aku Candra.
 
Selain membina sektor ganda putra, Candra Wijaya dalam CWIBC juga membina semua sektor yang ada dalam cabang olahraga bulu tangkis. “Pembinaan saya tidak diskriminaatif karena juga membina sektor tunggal,” tambah Candra. Candra juga mengungkapkan salah satu harapan terbesarnya, yaitu agar turnamen ini bisa masuk dalam perhitungan poin BWF.
 
“Kejuaraan ini disambut baik oleh Yonex Sunrise. Semoga turnamen ini bisa berbeda dan masuk dalam perhitungan poin BWF nantinya.”

Gunawan atau dulu sering dipanggil Rudy Gunawan pernah meraih medali perak Olimpiade Barcelona 1992 saat berpasangan dengan Eddy Hartono.